Tanpa Ampun 7 Debt Collector Mengeroyok Menebas Korban dengan Parang, Polisi Periksa Pihak Finance
Aksi brutal para Debt Collector ini juga terekam di CCTV, sehingga melihat rekaman itu, pihak kepolisian memburu menangkap 7 pelaku
"Pelaku WS mengaku melakukan aksi penebasan menggunakan pedang tiga kali."
Motif
Menurut Jansen, pembunuhan ini dipicu masalah pembayaran kredit motor korban yang macet. Selain itu sempat terjadi adu mulut antara GB dan temannya KW.
Kejadian bermula saat kakak korban, KW (35) didatangi debt collector karena sepeda motornya sudah menunggak satu tahun.
"Kasus ini bermula ketika ada empat orang dari PT BMMS datang ke tempat korban KW untuk menarik sepeda motor Yamaha Lexi berpelat DK 2733 ABO milik teman korban karena bermasalah dalam pembayaran kredit," beber Jansen.
Untuk menyelesaikan masalah ini, KW lantas mengajak korban ke kantor PT BMMS.
Karena ingin membantu temannya maka GB bersama KW datang ke kantor PT BMMS.
Tujuan mereka pun bernegosisasi di sana, apalagi motor tersebut sebenarnya tidak lama lagi akan lunas, sehingga meminta kebijakan minimal perpanjangan.
Namun, ditolak, sebab pihak PT BMMS beralasan batas waktu pembayaran sepeda motor KW telah habis.
Karena kesal, maka pihak GB dan KW melakukan protes keras, sehingga terjadi keributan.
"Setelah tiba di lokasi ada pembicaraan dan tidak ada kesepakatan, sehingga terjadi keributan," jelas Jansen, dikutip dari Kompas.com, Senin (26/7/2021).
Saat itu, beberapa orang Debt Collector sedang berada di kawasan kantor tersebut dan mendekat, sehingga terjadi keributan.
Merasa terancam GB kemudian mengeluarkan senjata tajam.
Sempat terjadi keriburan kecil, namun melihat para Debt Colletor dengan jumlah 7 orang datang dengan senjata tajam, GB dan KW memilih kabur.
Akan tetapi para tersangka ternyata mengejar keduanya dengan membawa senjata tajam, seperti parang, batu dan kursi.