Berita Sriwijaya FC
Bek Sriwijaya FC Ini Dikira Orang Malang Sampai Dipanggil 'Cak', Rupanya Berdarah Minang
Bek kiri anyar Sriwijaya FC Suhendra Eka Saputra rupanya berasal dari Pekanbaru, dan berdarah Minang.
Penulis: Abdul Hafiz | Editor: RM. Resha A.U
Laporan wartawan Sripoku.com, Abdul Hafiz
SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Bek kiri anyar Sriwijaya FC Suhendra Eka Saputra rupanya berasal dari Pekanbaru, dan berdarah Minang.
Padahal, ia sempat dikira orang Malang, Jawa Timur.
Prasangka itu timbul lantaran ia dipanggil 'Cak', panggilan khas orang Malang.
"Waktu saya mau gabung tim Liga 3 2019 di klub Tornado FC, aku berangkat dari Malang dikira aku orang Malang. Jadi dipanggil Cak. Seperti kita ketahui Cak itu sebutan panggilan untuk anak laki-laki yang lebih tua. Seniornya di sana Bang Faisal Azmi itu yang memberikan julukan pertama kepada saya," ungkap Suhendra Eka Saputra kepada Sripoku.com.
Padahal pesepakbola kelahiran Bajawa (NTT), 22 Juli 1998 mengalir darah Padang (Sumbar).
Sulung dari empat bersaudara pasangan Tarang dan Erasmi, kedua orang tuanya asli asal Padang.
"Anak-anak yang belum dekat juga ngikutin panggilan tersebut. Ternyata setelah dijelasin bahwa saya aslinya Padang. Mereka heran kok ada orang Padang dipanggil Cak," kata Hendra yang mengenakan jersey nomor 23.
Menurutnya sampai sekarang panggilan Cak itu masih tetap melekat hingga sampai ke Palembang sini.
Baca juga: Palembang Sportivo FC Akan Diresmikan Jadi Anggota Baru PSSI, Sriwijaya FC Kirim 2 Utusan ke Kongres
Akan tetapi kalau teman-teman lama masih memanggil sebutan Hendra.
"Sebetulnya orangtua semua asal Padang. Merantau ke NTT. Lahir di sana. Orangtua dulu dagang pakaian. Pindah ke Malang buka rumah makan masakan Padang. Sekarang pindah ke Tarakan Kalimantan Utara. Tapi kalau saya pulangnya ke Pekanbaru. Sore ini saya libur pulang ke Pekanbaru. Sudah siap bawa pempek. Cuma paket Rp 100 ribu untuk dibagikan keluarga di rumah," kata Hendra yang mengaku baru pertama kalinya diwawancarai wartawan.
Ia menceritakan masa kecilnya di NTT, kebanyakan daerah timur saat itu tidak ada SSB, sekadar main kumpul sore dengan teman-teman. Dulu ia paling suka posisi sayap.
Mulai kenal klub dan mengerti sepakbola pada tahun 2016, setemat sekolah di Malang bergabung dengan Klub Sumber Sari FC.
Lalu pada tahun 2017 ikut Porprov Jateng di Kabupaten Pemalang, dan pada tahun 2018 ikut Liga 3 Klub Sumber Sari FC.
Setelah itu pengin keluar dari Malang, dinasehati senior.