Virus Corona di Sumsel

Kasus Harian Covid-19 di Palembang Tembus 452 Kasus, 3 Kecamatan Berstatus Zona Merah

Tiga Kecamatan di Kota Palembang masuk dalam zona merah Covid-19.yakni Kecamatan Gandus, Kecamatan Ilir Timur II dan Kecamatan Sako.

Penulis: Odi Aria Saputra | Editor: Yandi Triansyah
SRIPOKU.COM/ANTONI AGUSTINO
Ilustrasi Palembang Zona Merah Covid-19 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Tiga Kecamatan di Kota Palembang masuk dalam zona merah Covid-19.

Tiga kecamatan tersebut yakni Kecamatan Gandus, Kecamatan Ilir Timur II dan Kecamatan Sako.

Per 14 Juli 2021 Kota Palembang mendapatkan tambahan kasus baru Covid-19 sebanyak 452 orang.

Angka ini berbanding jauh dengan jumlah pasien sembuh yang hanya mencapai 40 orang.

Namun kemarin tidak ada pasien yang mengalami meninggal dunia.

Kondisi ini menyebabkan tiga kecamatan di Palembang berada dalam zona merah, dan 15 kecamatan lainnya berada di zona oranye.

Kepala Seksi Surveilance dan Imunisasi, Dinas Kesehatan Sumsel, Yusri mengungkapkan lonjakan drastis kasus harian Covid-19 ini terjadi akibat beberapa faktor.

Salah satunya, pemeriksaan yang terkendala di beberapa laboratorium dalam memeriksa sampel pasien positif. 

"Ada penumpukkan hasil sampel yang keluar dari laboratorium. Tetapi memang benar kasus Covid-19 mengalami peningkatan," ujarnya. 

Dijelaskannya, sampel-sampel yang diperiksa terpaksa terlambat diumumkan lantaran beberapa bahan baku untuk pemeriksaan habis. Untuk itu pihaknya sempat menunggu kiriman pusat untuk melanjutkan pemeriksaan sampel. 

Berdasarkan data terkini kasus Covid-19 di Sumsel ada 3496 kasus aktif, 1628 orang meninggal dunia,  kasus sembuh 28.083 orang dan total kasus positif 33.207 orang. 

Dari 17 Kabupaten/kota di Sumsel saat ini ada enam daerah yang masuk dalam zona merah atau daerah resiko tinggi paparan Covid-19 yakni Palembang, Muba,  Prabumulih,  OKU Timur,  Ogan Ilir dan Lahat, lalu 11 daerah lainnya masuk zona oranye. 

Menururnya, lonjakan kasus tak disangkal terjadi akibat meluasnya kasus paparan Covid-19. Dinkes Sumsel mencatat ada indikasinya bermutasinya virus SARS-CoV-2 varian Delta B1617 di wilayah Sumsel yang ditemukan sejak awal tahun 2021. 

"Jika melihat kasus saat ini bisa saja akibat mutasi virus, karena di provinsi lain juga meningkat," jelas Yusri. 

Sebelumnya, Epidemiologi Universitas Sriwijaya (Unsri), Iche Andriyani Liberty menambahkan dengan meningkatnya kasus per hari maka, kekhawatiran tidak hanya menyangkut kekurangan tempat tidur tapi juga kemungkinan tenaga kesehatan yang menangani pandemik collapse akibat semakin meningkatnya jumlah keterisian rumah sakit. 

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved