Berita Lubuklinggau
Permintaan Tabung Oksigen di Lubuklinggau Melonjak Tajam Hingga Antri, Penyedia Begadang Sampai Pagi
Permintaan jasa isi ulang tabung oksigen di Kota Lubuklinggau Sumatera Selatan (Sumsel) akhir-akhir ini melonjak tajam.
SRIPOKU.COM, LUBUKLINGGAU - Permintaan jasa isi ulang tabung oksigen di Kota Lubuklinggau Sumatera Selatan (Sumsel) akhir-akhir ini melonjak tajam.
Tingginya permintaan ini seiring melonjaknya kasus positif Covid-19 khususnya di wilayah Kota Lubuklinggau dan kabupaten sekitarnya.
Pantauan Tribunsumsel. Com di lokasi isi ulang tabung oksigen, tepatnya di CV. Sumber Gasindo Abadi (SGA) di Jl Poros Lingkar Selatan RT 04, Kelurahan Tanjung Indah, Kecamatan Lubuklinggau Barat I.
Sejumlah kendaraan medis dari berbagai wilayah baik dari Kota Lubuklinggau, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) dan Kabupaten Rejang Lebong (Bengkulu) mengantri menunggu menunggu giliran.
Para pekerja terlihat hilir mudik tanpa henti, mereka memindahkan satu persatu tabung oksigen yang telah penuh terisi ke dalam mobil-mobil pelanggan yang telah lama menunggu.
Anto Manager CV. SGA satu-satunya penyuplai gas oksigen sejumlah Rumah Sakit (RS) di Kota Lubuklinggau mengaku, tingginya permintaan isi ulang tabung oksigen terjadi sudah sejak sebulan terakhir.
Bahkan saat ini, pemerintah kota bersama pihak kepolisian telah meminta kepada pihaknya agar menghentikan suplai oksigen kepada pihak yang tidak berhubungan dengan nyawa manusia.
"Untuk sekarang kita hanya fokus suplai kepada rumah sakit, sementara untuk industri maupun home industri, PT perikanan kita setop dulu," kata Anto pada Tribunsumsel.com, Minggu (11/7/2021).
Baca juga: Mengenal Ekor Naga Veriegata di Lubuklinggau, Harganya Setara Mobil Avanza, Ini Penampakannya
Anto mengatakan permintaan meningkat semenjak melonjaknya kasus Covid-19 di Kota Lubuklinggau, karena semua pasien baik dari wilayah Mura, Muratara saat ini di rujuk ke Kota Lubuklinggau.
"Informasi yang kami terima seluruh rumah sakit sekitar, termasuk Lubuklinggau hampir dipenuhi pasien Covid-19, itulah kita diinstruksikan oleh pak wali, pak kapolres agar fokus melayani rumah sakit," ujarnya.
Anto menyebutkan jumlah permintaan tabung oksigen dalam satu bulan sebelum pandemi hanya 3.000 pertabung.
Namun sejak pandemi, permintaan mencapai 4.000- 5.000 tabung atau melonjak 2 ribu tabung perbulannnya.
"Yang paling banyak semenjak habis lebaran Covid-19 melonjak, bahkan, beberapa waktu lalu ada pasien datang langsung mintak bantu diisikan tabung oksigen, karena untuk pasien, langsung kita layani," ungkapnya.
Sementara untuk perikanan di Mura para pengusaha juga membeli di agen PT SGA, namun, untuk sementara khusus untuk perikanan disetop dan dianjurkan untuk membeli ditempat lain.
"Selama ini kita melayani pengusaha perikanan, PT sawit dan karet, tapi sekarang tidak kita berilagi dan kita minta mereka (pengusaha) beli langsung ke Palembang," paparnya.
Sedangkan bila ada permintaan dari RS berapapun diminta akan dipenuhi, namun, bila oksigen terbatas maka akan dibagi rata, misalkan RS butuh 50 tabung, maka akan dibantu dulu 30 tabung, sampai stok liquid datang lagi dari Palembang.
Baca juga: Besok Batal Berangkat, Ini Cara Mengambil Uang Tiket KA Sindang Marga Rute Kertapati-Lubuklinggau
"Kalau liquid kita sudah masuk langsung kita kasih, kapasitas liquid kita 12 ton kadang langsung habis, kalau dulu sebulan hanya tiga kali masuk, sekarang kalau bisa liquid datang seminggu dua kali," ungkapnya.
Bahkan, supaya jangan sampai stok oksigen kosong di RS dan liquid belum datang dari Palembang, pihaknya meminta ke Bangko (Jambi) yang jumlah permintaannya tidak setinggi di Kota Lubuklinggau saat ini.
"Tujuannya supaya jangan sampai Lubuklinggau dan sekitarnya ini tidak tercover, rumah sakit terpenuhi jangan sampai terjadi kekosongan," ujarnya.
Akibat tingginya permintaan saat ini, ujar Anto semua karyawan terpaksa lembur siang dan malam, kadang tidak sempat untuk mandi permintaan sudah datang, karena pekerja harus stand by terus.
"Kemarin hampir sampai pagi permintaan ada terus terutama rumah sakit. Seperti RS Siti Asiyah subuh-subuh minta 30 tabung, karyawan yang belum istirahat langsung saya minta berangkat mengantar ke RS, itu yang terjadi sekarang," ujarnya.
Hanya saja, meskipun permintaan saat ini melonjak tajam, sejauh ini pihaknya mampu memenuhi permintaan RS di kota Lubuklinggau meskipun para pekerja banyak merasa capek.
"Alhamdulillah sejauh ini kita masih mampu mengcover, apabila ada pasien yang datang dadakan dalam kondisi gawat darurat butuh oksigen akan langsung kita layani dan akan kita bantu," terangnya. (Joy/TS)