Selain Lianhua Qingwen, Ini Obat Dipercaya Ampuh Basmi Covid-19, Ternyata Mengandung Bahan Berbahaya

Tak hanya Lianhua Qingwen, ternyata ini Obat yang dipercaya ampuh basmi Covid-19, namun mengandung bahan berbahaya bahkan mematikan.

Penulis: Nadyia Tahzani | Editor: Welly Hadinata
SRIPOKU.COM/HUMAS POLDA SUMSEL
Virus corona (Covid-19) 

“Tapi obat ini juga bisa dimodifikasi menjadi golongan ectasy, sehingga dilarang penggunaannya,” tambah dr. Nafrialdi.

Jangan lupa subscribe, like dan share channel TikTok Sriwijayapost di bawah ini:

Ia juga menekankan, efektivitas obat China Lianhua Qingwen sebagai pereda demam dan batuk, sebenarnya sulit dipastikan. Apalagi, pasien Covid-19 umumnya mendapat banyak obat sekaligus.

Sebelumnya, Melansir Kompas.com, Terdapat 6 obat dan ramuan herbal Cina yang dilaporkan efektif menangani infeksi virus corona.

Salah satu obat yang populer yakni Lianhua Qingwen.

Obat dengan kandungan 13 bahan herbal ini telah banyak digunakan untuk mengatasi pilek dan flu.

Lianhua Qingwen dilaporkan memiliki efek memulihkan pada pasien dengan gejala ringan, terutama dalam meredakan demam, batuk, dan kelelahan.

Tak sampai di situ, Lianhua Qingwen juga disebutkan membantu mengurangi perburukan kondisi pasien.

Dilansir dari China News Service, Lianhua Qingwen secara signifikan dapat menghambat replikasi virus corona dalam sel yang mengalami infeksi Covid-19.

Hasil penelitian tersebut juga menunjukkan, obat ini juga membantu mengurangi penanda peradangan di tubuh.

Riset terdahulu terkait efektivitas Lianhua Qingwen Lianhua Qingwen merupakan obat herbal Cina yang telah banyak diteliti.

Baca juga: Vaksinasi Syarat Wajib Terbang ke Jawa dan Bali, Minimal Tunjukkan Bukti Vaksinasi Pertama

Berikut ini beberapa riset terdahulu terkait potensi manfaat Lianhua Qingwen:

1. Studi tahun 2017 dalam China Journal of Chinese Materia Medica

Menurut sebuah riset bersertifikasi yang mengumpulkan studi-studi terdahulu mengenai Lianhua Qingwen, obat ini ditemukan efektif meredakan gejala flu.

Gejala tersebut termasuk sakit kepala, batuk, rasa sakit di badan, rasa lemah, dan demam.

2. Studi tahun 2014 dalam jurnal Evidence-Based Complementary and Alternative Medicine

Studi bersertifikasi lain, yakni yang dimuat dalam jurnal Evidence-Based Complementary and Alternative Medicine, melaporkan potensi efektivitas Lianhua Qingwen untuk tangani penyakit paru obstruktif kronis eksaserbasi akut

Studi ini melibatkan 100 responden dan dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama mengonsumsi kapsul Lianhua Qingwen.

Sementara itu, kelompok kedua mengonsumsi kombinasi obat konvensional dengan Lianhua Qingwen, atau hanya obat konvensional saja.

Penelitian ini menemukan bahwa kelompok pasien risiko berat yang mengonsumsi Lianhua Qingwen mengalami peningkatan kondisi pada hari ke-5.

Sementara itu, kelompok lain baru menunjukkan peningkatan kondisi setelah perawatan diselesaikan.

Dikutip dari China News Service, Lianhua Qingwen menjadi jenis obat baru pertama yang disetujui oleh China's National Drug Administration's selama wabah SARS.

Obat ini juga merupakan obat tradisional Cina pertama yang memasuki uji klinis FDA di Amerika Serikat untuk mengobati influenza.

Hasil Uji

Melansir Farmasietika.com, Penelitian yang dipimpin oleh Nan-shan Zhong dari Rumah Sakit Guangzhou Medical University, Cina, merekrut 284 pasien dengan Covid-19 antara 2 Februari dan 15 Februari 2020.

Kriteria kelayakan terdiri dari:

1) Kasus terkonfirmasi laboratorium dengan Covid-19 sesuai dengan Protokol Diagnosis dan Pengobatan Novel Coronarvirus Pneumonia (edisi ke-4) yang dikeluarkan oleh Komisi Kesehatan Nasional (Kantor Jenderal Kesehatan dan Kesehatan Nasional). Commission, 2020).

2.) Bergejala (baik demam, batuk, atau kelelahan) ditambah kelainan radiologis yang sesuai dengan pneumonia; 3) Pasien berusia 18 tahun atau lebih dari kedua jenis kelamin.

Tingkat pemulihan secara signifikan lebih tinggi pada kelompok perlakuan dibandingkan dengan kelompok kontrol (91,5% vs 82,4%, p = 0,022).

Waktu median untuk pemulihan gejala secara nyata lebih pendek pada kelompok perlakuan (median: 7 vs. 10 hari, p <0,001).

Waktu pemulihan demam (2 vs 3 hari), kelelahan (3 vs 6 hari) dan batuk (7 vs 10 hari) juga secara signifikan lebih pendek pada kelompok perlakuan (semua p <0,001).

Namun, kedua kelompok tidakberbeda dalam tingkat konversi ke kasus yang parah atau temuan tes virus (keduanya p> 0,05). Tidak ada efek samping serius yang dilaporkan.

Komposisi obat herbal ini memiliki komponen kunci seperti Lonicera japonica dan Forsythia suspense yang dapat memblokir pengikatan SARS-CoV-2 dengan enzim pengubah angiotensin.

Cablin Pogostemon telah terbukti dapat memperbaiki diare dan meningkatkan pertahanan tubuh pada saluran pencernaan.

Rhodiola rosea dapat memperbaiki cedera paru-paru melalui penekanan stres oksidatif dan apoptosis dan penghentian peradangan paru.

Selain itu, Rheum palmatum dapat secara efektif melawan pengikatan protein lonjakan dan enzim pengubah angiotensin dan menekan pelepasan mediator inflamasi yang berlebihan, sehingga memperbaiki cedera paru-paru.

Penelitian ini telah memberikan bukti mengenai efek antivirus dari kapsul ini.

Kapsul Lianhua ini disimpulkan dapat memberikan efek terapeutik pada Covid-19 dengan meningkatkan laju pemulihan gejala, mempersingkat waktu pemulihan gejala, dan meningkatkan pemulihan kelainan radiologis dada.

Mengingat profil kemanjuran dan keamanan, kapsul LH dapat dipertimbangkan untuk pengobatan Covid-19.

Di kemudaian hari uji double-blind, prospektif, uji coba terkontrol acak diperlukan untuk sepenuhnya mengevaluasi kemanjuran kapsul ini dalam populasi pasien yang lebih besar.

Baca juga: Dianggap Bisa Menyembuhkan Covid-19, Begini Penjelasan Ahli Gizi UGM Tentang Susu Beruang

Sumber: Sriwijaya Post
Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved