Varian Kappa Ditemukan di Sumsel
Sumsel 'Dikepung' Empat Varian Virus Corona, Dua di Antaranya Punya Kemampuan Menular Lebih Cepat
Apalagi, saat ini sudah ada empat varian Virus Corona yang terdeteksi masuk Sumsel dan belum ada kabar sudah menghilang.
Penulis: Jati Purwanti | Editor: Refly Permana
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Masyarakat Sumatera Selatan wajib meningkatkan protokol kesehatan untuk mencegah diri tertular Covid-19.
Apalagi, saat ini sudah ada empat varian Virus Corona yang terdeteksi masuk Sumsel dan belum ada kabar sudah menghilang.
Patut diperhatikan kita bersama, dua dari empat varian Virus Corona tersebut disebut mempunyai kemampuan menular lebih cepat.
Tak heran jika di Palembang saat ini menunda sekolah tatap muka di bulan Juli 2021 nanti.
• Saat Corona Varian Kappa Ada di Sumsel BOR Sudah Capai 68 Persen, di Linggau Ada yang 100 Persen
Berikut empat varian Virus Corona di Sumsel berdasarkan data yang dirangkum Sripoku.com:
1. Virus Corona asal China
Asal muasal mewabahanya Virus Corona di dunia bermula dari kota Whuhan, China, pada akhir 2019.
Ditengarai terlambat disadari, mereka yang sudah terjangkit virus ini masih bisa bepergian ke sejumlah negara hingga akhirnya ditemukan kasus serupa.
Mulai dari Malaysia dan Singapura, hingga akhirnya warga yang terjangkit Virus Corona ditemukan ada di Indonesia di awal tahun 2020.
Sementara di Sumsel, kasus Virus Corona pertama kali ditemukan terjadi memasuki pertengahan 2020.
Saat itu, ada dua warga yang sudah terjangkit hingga akhirnya meninggal dunia setelah menjalani perawatan di rumah sakit.
Hingga saat ini, belum ada kabar apakah varian Virus Corona dari China sudah menghilang di Indonesia dan Sumsel karena pemerintah saat ini sedang fokus mencegah penularan varian Virus Corona yang baru.
2. Virus Corona asal Inggris
Memasuki tahun 2021, masyarakat Sumsel diberitakan ada yang terjangkit Virus Corona varian Alpha.
Untuk diketahui, varian ini pertama kali ditemukan di negara Inggris dengan ciri-ciri yang tak berbeda jauh dengan Virus Corona asal China.
Yang membedakan, individu yang terjangkit varian ini bisa terlihat ruam kulit.
Hanya saja, varian Alpha disebut-sebut lebih cepat menular ketimbang yang sebelumnya sehingga di Inggris sendiri perkembangannya begitu masif.
Namun, untuk di Sumsel, sejauh ini baru ditemukan satu kasus.
• DIKLAIM Berkhasiat Tangkal Corona Ganas Varian Delta, Ini Fakta Sebenarnya Susu Beruang
3. Virus Corona asal India
Awal tahun 2021, dunia dicemaskan dengan meningkatnya kasus Virus Corona di India.
Setelah diteliti, diketahui masyarakat India sudah terjangkit varian baru dari Virus Corona yang akhirnya dinamakan Delta.
Mirisnya, Virus Corona varian Delta akhirnya masuk ke Sumsel, bahkan terdata sudah ada sejak awal 2021.
Sejauh ini, belum diketahui ada berapa masyarakat Sumsel yang terjangkit virus yang disebut-sebut tahan antibodi ini.
Yang pasti, beberapa hari yang lalu, sudah ditemukan tiga warga Sumsel terjangkit varian Virus Corona ini.
Ternyata, di India diduga tidak hanya satu jenis varian Virus Corona ditemukan, tetapi ada satu lainnya.
Setelah ramai soal Delta, di negara Bollywood itu juga ditemukan varian Kappa.
Setelah masuk di Indonesia, varian satu ini akhirnya ditemukan di Sumsel setelah diumumkan oleh Dinkes Sumsel pada Senin (5/7/2021).
Di Indonesia, varian Kappa ini baru terindenfikasi di dua daerah yakni di Jakarta dan Sumsel dengan masing-masing satu kasus positif.
“Virus Covid-19 varian Kappa sudah masuk ke Sumsel. Ini karena kita (Sumsel) selalu random kirim sampel Covid-19 ke pusat dan ternyata ada di antaranya yang terdeteksi sebagai varian Kappa ini,” kata Kepala Dinas KesehatanProvinsiSumsel, LestyNuraini, Senin (5/7/2021).
Meski telah dilaporkan ada satu kasus positif virus korona dari varian baru ini, namun pihak Dinas Kesehatan Sumsel masih melakukan pendalaman. Hal tersebut karena hingga saat ini masih dilakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap mereka yang terdeteksi terpapar varian Kappa ini.
Dia menyebutkan, karakteristik varian baru Covid-19 ini hampir serupa dengan varian Delta yang penularannya juga cepat.
“Sama saja, lebih cepat menyebar jika ada yang terpapar virus Kappa ini,” kata Lesty.
Menurutnya, paparan virus tentu akan cepat menyebar jika seseorang yang terpapar virus Covid-19 melakukan mobilitas.
“Namanya virus, jika sudah ada di Indonesia tentu akan cepat menyebar di daerah-daerah. Inilah fungsinya kita mengurangi mobilitas,” tambah Lesty.
Ahli Epidemiologi dari Universitas Sriwijaya (Unsri), Dr Iche Andriyany Liberty menerankan virus Covid-19 varian Kappa varian ini lebih mudah menyebar dan menyebabkan infeksi saat masuk ke tubuh.
Seseorang yang mengidapnya dapat menimbulkan gejala menyerupai campak dan mampu masuk ke tubuh walau hanya dengan berpapasan dengan seseorang yang mengidapnya.
"Gejalanya sama saja, namun ditambah dengan ciri mata merah dan berair. Kecepatan dan penularannya juga lebih cepat dari Delta berdasarkan studi," terangnya.
• BOR Hampir 70 Persen, Rumah Sakit Rujukan Covid-19 di Palembang Kini Mulai Dipenuhi Pasien Covid-19
Kepala Dinas Kesehatan Sumsel, Lesty Nuraini, mengatakan ketersediaan tabung oksigen medis di provinsi Sumsel aman karena masih dapat memenuhi permintaan masyarakat.
"Stok oksigen, beberapa hari lalu masih aman karena Kapolda Sumsel ngecek langsung di produsen oksigen," ujarnya, Senin (5/7/2021).
Dia mengatakan, saat ini pihaknya telah melakukan pendataan stok oksigen di berbagai rumah sakit rujukan penanganan pasien Covid-19.
"Sudah kita data nengenai kesersediaan oksigen di fasilitas kesehatan. Hanya ada beberapa masih dalam pengisian," jelas Lesty.
• Stok Tabung Oksigen di Pagaralam, Dinas Kesehatan Sudah Lakukan Langkah Cepat Sebagai Anstisipasi
Di sisi lain, berdasarkan laporan data terbaru Dinas Kesehatan Sumsel pada Minggu, 4 Juli 2021, terdapat 244 kasus positif baru.
Lesty menjelaskan, penambahan kasus yang signifikan ini sangat mempengaruhi ketersediaan kamar atau bed occupation rate (BOR).
Secara keseluruhan, BOR di Sumsel tercatat di angka 68 persen.
Kendati demikian, ada sejumlah rumah sakit yang kapasitas BOR nya sudah melampaui batas atau di atas 80 persen.
“Di Lubuklinggau, rata-rata semua rumah sakit sudah penuh. Bahkan, sudah ada yang mencapai 100 persen,” kata dia.
Selain Lubuklinggau, Musi Banyuasin, Musi Rawas, Muratara, Empat Lawang dan Palembang menjadi daerah yang tingkat keterisian ruang perawatan pasien Covid-19 tergolong tinggi.
Padahal, rumah sakit di lima daerah menjadi pusat rujukan pasien Covid-19.
Dengan makin tingginya jumlah keterisian ruang perawatan ini, kabupaten dan kota di Sumsel diminta untuk mengambil langkah cepat untuk menambah tempat tidur bagi pasien Covid-19.
• BOR Hampir 70 Persen, Rumah Sakit Rujukan Covid-19 di Palembang Kini Mulai Dipenuhi Pasien Covid-19
“Ini artinya harus benar-benar cepat agar kepala daerahnya ambil langkah bijak menyediakan kembali tempat perawatan dan tempat isolasi baru,” jelas Lesty.