Nawawi Dencik Al Hafidz Meninggal Dunia
Inilah Kisah Hidup KH Nawawi Dencik, Hafal Quran di Usia 17 Tahun, Ngajinya Cuma Modal Minyak Lampu
KH Ahmad Nawawi Dencik merupakan ulama yang mengawali hafalan Alquran dengan penuh perjuangan, seperti apa perjalanannya hingga menjadi imam besar?
Penulis: Tria Agustina | Editor: Welly Hadinata
"Setiap senin, rabu, jumat, setor seperempat juz," ungkap KH Ahmad Nawawi Dencik.
Seiring waktu, beberapa murid yang menghafal Alquran dengan gurunya pun mundur, hingga akhirnya tinggallah KH Ahmad Nawawi Dencik seorang diri.
"Dari 50 orang itu saya sendirian, waktu itu baru dapat 16 juz tahun 1983," lanjutnya.
Akhirnya ia pun juga terpengaruh untuk mundur dari meghafal Alquran.
"Perasaan pengen mundur itu memang ada, tapi kalo mundur kasian pak kiyainya nnati, makanya pak kiyai punya perasaan seperti itu," jelasnya.
Namun, akhirnya sang guru memotivasti KH Ahmad Nawawi Dencik untuk tetap menghafal Alquran.
Salah satu caranya yakni KH Ahmad Nawawi Dencik diikutkan lomba Musabaqoh Tilawatil Quran ke Padang.
Hingga pada akhirnya ia pun menjadi Imam Besar Masjid Agung Palembang (Sekarang Masjid SMB Jayo Wikramo).
Baca juga: BREAKING NEWS : Imam Besar Masjid Agung Palembang KH Nawawi Dencik Al Hafidz Meninggal Dunia
Awalnya KH Ahmad Nawawi Dencik merasa takut dan tak percaya diri untuk menerima amanah besar menjadi imam di masjid terbesar di Palembang itu.
Namun, pada akhirnya gurunya tetap memintanya untuk menggantikan dirinya menjadi imam namun dengan syarat.
"Dengan syarat setiap pagi saya harus ke rumah pak kiyai, saya mintak disimak hafalan itu, untuk diimamkan di masjid," tuturnya.
"Eh ternyata dibawa ngimam malah hafalan malah tambah enak, makin banyak diulang hafalan makin mudah makin lancar," lanjutnya.
Ia bahkan menuturkan jika salah satu cara untuk memelihara hafalan Alquran yakni dengan membawanya dalam sholat.
Jikalaupun sholat berjamaah ikut orang, maka saat sholat sunnah qobliyah dan ba'diyah pun bisa dengan mengulang hafalan Alquran.
Berkat semangatnya untuk belajar Alquran yang tak pernah lepas hingga akhirnya ia diminta langsung menjadi Imam Besar.