Nawawi Dencik Al Hafidz Meninggal Dunia
Inilah Kisah Hidup KH Nawawi Dencik, Hafal Quran di Usia 17 Tahun, Ngajinya Cuma Modal Minyak Lampu
KH Ahmad Nawawi Dencik merupakan ulama yang mengawali hafalan Alquran dengan penuh perjuangan, seperti apa perjalanannya hingga menjadi imam besar?
Penulis: Tria Agustina | Editor: Welly Hadinata
SRIPOKU.COM - Inilah perjalanan panjang KH Nawawi dalam belajar Alquran hingga akhirnya berpuluh-puluh tahun menjadi Imam Besar.
Kiyai kelahiran Palembang, 27 Februari 1959 ini mengungkap jika saat dirinya masih kecil, ia hanya memiliki modal minyak lampu untuk pergi ke rumah guru ngajinya.
Hidup di lingkungan perkampungan, ia selalu dididik oleh orangtua untuk mengaji dan belajar tentang Alquran.
''Dulu namanya di kampung, ustaz tinggal di 1 Ulu, jadi setiap magrib ngaji, bawa minyak lampu teplok untuk penerangan di jalan," ungkapnya kepada Sripoku.com beberapa waktu lalu.
"Kebiasaan di kampung dulu kalo ndak ngaji itu kan dimarah sama orangtua, kalo udah menjelang maghrib itu harus ke mushollah, abis maghrib, abis subuh ngaji," terangnya.
Diungkapkan pula oleh kiyai besar ini jika sesibuk apapun ngaji merupakan hal yang utama.
Apalagi jika di kampung akan malu apabila tidak bisa membaca kitab suci Alquran.
Bahkan, saking semangatnya dalam belajar Alquran, ia tetap mengaji walaupun dulu belum tersedia listrik.
Sehingga lampu teplok pun menjadi salah satu bagian dari perjalanan kegamaannya.
"Kalo abis subuh butuh lampu canting itu, untuk menghidupkannya butuh minyak tanah, jadi kita ngaji itu bawa minyak tanah satu botol," tuturnya.

• Mantan Ketua DPR RI Marzuki Alie Sampaikan Kabar Duka, KH Nawawi Dencik Meninggal di RSPAD Jakarta
Diketahui jika KH Ahmad Nawawi Dencik mulai menghafal Alquran sejak umur 17 tahun.
Cerita mengenai dirinya ingin menfhafal Alquran pun penuh dengan kisah menarik.
Ia ditawari oleh gurunya yang akrag disapa kiyai untuk menghafal Alquran.
Dari sanalah perjalanan hafiz KH Ahmad Nawawi Dencik dimulai.
Bahkan demi menjadi penghafal Alquran, ia harus naik kendaraan sebanyak tiga kali untuk setoran hafalan Alquran kepada gurunya.