Virus Corona di Sumsel
Guru Bimbel di Palembang Banting Setir Jadi Penjual Ikan Hias, Dampak Bimbel Sepi Karena Covid-19
Walaupun ada yang tetap lanjut via online, tapi banyak orang tua mereka yang berhenti bekerja dan sedikitnya pemasukan membuat orang tua
Penulis: Rahmaliyah | Editor: Yandi Triansyah
SRIPOKU. COM, PALEMBANG - Sejak Pandemi Covid-19 terjadi mau tidak mau semua aktivitas masyarakat dibatasi guna menekan angka penyebaran. Imbasnya, kegiatan seperti Bimbingan Belajar (Bimbel) pun secara tatap muka ditiadakan
Tak hanya itu, Para orang tua juga sebagian besar men stop kegiatan tambahan belajar lantaran penghasilan yang berkurang karena dampak pandemi, membuat tempat-tempat bimbingan belajar sepi.
Ayu Karlina salah satunya. Ia sempat membuka Bimbingan Belajar (Bimbel) Sigma Education sekaligus guru dalam Bimbel tersebut. Namun, di balik dampak Pandemi Covid-19 yang sangat mempengaruhi perekonomian, saat ini membuat para orang tua lebih memilih untuk tidak melanjutkan anaknya dalam mengikuti bimbingan belajar.
"Walaupun ada yang tetap lanjut via online, tapi banyak orang tua mereka yang berhenti bekerja dan sedikitnya pemasukan membuat orang tua mereka lebih memilih untuk belajar di rumah," Katanya, Sabtu (26/6/2021).
Untuk mengisi waktunya, Ayu kini banting setir menjajakan bermacam ikan hias membuka usaha Famfish Aquatic yang berlokasi di Jalan Letnan Murod, RT 39 RW 12 Ruko Biru, Nomor 4 dan 5, Kelurahan Srijaya, Kecamatan Alang-Alang Lebar Palembang.
Famfish Aquatic memiliki berbagai jenis ikan yang sering kali diminati oleh para pencinta ikan hias, khususnya ikan jenis air tawar dengan harga yang bervariasi, mulai dari 50 ribu hingga jutaan rupiah.
"Biasanya Ikan hias yang banyak dicari merupakan ikan-ikan predator. Kalau ikan jenis Dutz per inci nya 2,5 cm dihargai Rp 50 ribu dan dilihat dari ada nya beberapa bar atau garis di badan nya. Semakin sedikit garis atau bar nya maka semakin mahal harga nya," Katanya
Jenisnya juga bermacam-macam, seperti ikan mas koki, Chiiltklit, Tetra, Neon, Namirezi. Semua didatangkan ada yang dari luar Kota Palembang.
"Karena peternak yang ada di palembang sendiri belum ada pembudidayaannya makanya diambil dari luar, " Katanya
Namun, ia juga tak menampik kondisi pembeli yang datang juga turun naik. Malah sekarang pembeli ikan hias ada 50 orang lebih per hari tetapi sekarang cuma kisaran 10 sampai 20 orang saja
"Kembali lagi ke faktor data beli konsumen. Dengan kondisi seperti sekarang tentu banyak pula yang berhemat, " Tutupnya. (Yak)
• Herman Deru Sebut Sedang Mengkaji Penerapan Genap Ganjil untuk Cegah Penularan Covid-19
• Baru Satu Jam, 5 Ribu Warga di Palembang Divaksin Covid-19, Uji Coba 1 Juta Dosis Vaksin Per Hari