Wabup OKI Mundur dari Demokrat

Dia Sudah Tak Care Sejak Jadi Kader, Partai Demokrat Sumsel Sangat Menyayangkan Keputusan Wabup OKI

Shodiq yang saat berpasangan dengan Iskandar awalnya merupakan kader partai lain (Golkar) namun tidak diusung sehingga hengkang.

Editor: Refly Permana
sripoku.com/abdul hafiz
Sekretaris DPD Partai Demokrat Sumsel, MF Ridho MT. 

SRIPOKU.COM, KAYUAGUNG - DPD Partai Demokrat Sumsel menyayangkan sikap Djakfar Shodiq selaku Wabup OKI mundur dari Partai Demokrat.

Belum diketahui secara pasti detil alasannya mundurnya selama ini dan DPD Partai Demokrat Sumsel menghargai keputusan politik Djakfar tersebut.

Sekretaris DPD Partai Demokrat Sumsel, MF Ridho, menerangkan jika melihat sejarah pengusungan di Pilkada OKI 2018 lalu, Shodiq yang saat berpasangan dengan Iskandar awalnya merupakan kader partai lain (Golkar) namun tidak diusung sehingga hengkang.

"Ketika proses Pak Iskandar mengajukan permohonan pengusungan Partai Demokrat, dan kebetulan saya yang mengawal di pusat, dan saat finalisasi mengusung keduanya.

Mengingat Partai Demokrat saat itu 7 kursi, maka kami mengusulkan Shodiq yang diusung sebagai Cawabup saat itu dan disambut baik," kata Ridho, Senin (21/6/2021).

Baca juga: Wabup OKI Mundur dari Demokrat, Pengurus DPD Demokrat Sumsel Petik Pelajaran: Ke Depan Kita Selektif

Kemudian, ridho melanjutkan, dirinya sendiri yang mengantarkan Shodiq ke DPP Partai Demokrat hingga disematkan baju oleh Sekjen Hincha Panjaitan dan KTA partai.

Sejak saat itu, DPD Partai Demokrat Sumsel terus bersosialisasi dengan DPC Partai Demokrat OKI agar all out memperjuangkan Iskandar-Shodiq.

"Alhamdullilah terpilih," kata Ridho.

Namun, selama menjabat Wabup OKI, Ridho menerangkan jika sepengetahuan ia sebagai Sekretaris DPD Partai Demokrat Sumsel, Shodiq tidak pernah berkomunikasi dengan Partai Demokrat, baik langsung atau tidak termasuk DPC.

Meski demian, ia tetap mengakui kader Partai Demokrat. 

Dimana dengan peran Wabup OKI bisa turut bisa membesarkan partai, nyatanya pada Pileg 2019 terjawab perolehan kursi Partai Demokrat di DPRD OKI  berkurang.

Namun pihaknya tidak pernah mengganggu posisi jabatan beliau termasuk merepotkannya.

"Tapi tiba- tiba melalui kurir ia mengundurkan diri, entah karena alasan tertentu, ia sudah menyampaikan pengunduran diri. Tapi bagi kami ini hak politik beliau dan sering terjadi di parpol manapun," ujarnya.

Sikap Partai Demokrat OKI Saat Wabup OKI Mundur, Kalau Dia ke Parpol Lain Moralitasnya Dipertanyakan

Ditambahkan Ketua Komisi IV DPRD Sumsel ini, dengan kejadian ini bisa menjadi pelajaran bagi Partai Demokrat khususnya di Sumsel dalam menyeleksi bagi yang ingin jadi kader Partai Demokrat 

"Kita dapat kesan, beliau kurang care dari sejak diusung hingga saat ini tidak ada komunikasi, termasuk agenda partai diundang tidak pernah hadir.

Istilah Bang Incha (mantan Sekjen) ia gabung tidak menggenapkan, dan ia tidak gabung tidak menjadi ganjil istilah nol lah.

Partai Demokrat kedepan lebih selektif karena tidak ada garansi jika ia gabung saat diusung dan terpilih nantinya memperjuangkan Partai Demokrat," jelasnya.

Dilanjutkan mantan ketua KNPI Sumsel ini, pihaknya menganalisa jika pengunduran diri Shodiq bisa saja karena kepentingan politik di Pilkada OKI 2024 mendatang.

Mengingat Bupati Iskandar tidak akan bisa maju kembali karena sudah dua periode.

"Analisa saya bisa saja, karena nuansa pilkada OKI 2024 mendatang, dimana Demokrat memiliki kader-kader potensial.

Yang jelas, namanya politik tidak terlepas soal dukungan kedepan, dan bisa saja gabung ke parpol tertentu. Namun kita tidak mempersoalkannya," tegas Ridho.

Sumber: Tribun Sumsel
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved