Kisah Sukses Harsono Pemilik Cilok Edy di Jember yang Bisa Punya 3 Apartemen, Sempat Kepingin Nyerah
Cilok Edy semakin terkenal di Jember, meski pada awalnya si pemilik sempat kepikiran untuk menyerah dan jadi tukang becak.
“Buka di luar kota, cuma penjaganya curang,” ujar dia.
Akhirnya ditarik dan tidak ada cabang di luar kota lagi.
Harsono mengatakan tantangan yang dihadapi yakni semakin banyak penjual cilok. Untuk itu, dia semakin meningkatkan cita rasa cilok.
Uang dari hasil penjualan cilok tak ditabung oleh Harsono dan istrinya.
Namun, ia menggunakan uang itu untuk investasi. Seperti membeli rumah untuk dijadikan rumah kontrakan dan rumah kos.
Selain itu, juga digunakan untuk membeli sawah hingga apartemen.
“Sekarang apartemen punya tiga untuk disewakan, rumah ada 13 untuk dikontrakkan dan dikoskan,” jelas Harsono.
Caranya, Harsono meminjam uang ke bank, lalu membayar dari hasil penjualan cilok.
Uang yang dipinjam dari bank itu digunakan untuk membeli aset. Mulai dari rumah, sawah hingga apartemen.
Sekarang, Harsono terus menggeluti usaha tersebut. Dia mengelola perputaran uangnya agar bisnisnya terus berlangsung.
“Intinya dalam memulai usaha, harus telaten dan sabar,” ucap dia.
• Penjual Cilok Keliling Ini, Akhirnya Bisa Bahagiakan Kedua Orangtua: Emmanuel Kini Taruna Akmil
Dia menilai memulai bisnis tidak bisa langsung sukses. Namun butuh proses agar sesuai dengan harapan.
“Harus bisa mengalami suka duka menekuni bisnis itu,” ucap dia.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kisah Harsono, Sukses Jual Cilok hingga Punya 3 Apartemen dan 13 Rumah Kontrakan"
