Virus Corona

Orang Berusia Muda Lebih Banyak Diserang Varian Delta, IDI Ungkap Faktor Penyebabnya

arian covid delta banyak menular kepada individu berusia muda. Virus asal India ini diklai lebih bahaya.

Editor: Yandi Triansyah
SRIPOKU.COM/ANTON
Ilustrasi varian Delta dari virus corona, penyebab tsunami Covid-19 di India. 

SRIPOKU.COM - Varian covid delta banyak menular kepada individu berusia muda. Virus asal India ini diklai lebih bahaya.

Hal ini diungkapkan oleh Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Daeng Muhammad Faqih, dalam diskusi virtual bertajuk "Covid-19 Meradang Setelah Libur Panjang" pada Sabtu (19/6/2021).

Virus corona varian delta sendiri sudah menyebar di Indonesia.

"Untuk varian delta, selain lebih cepat menular, juga lebih berbahaya. Mulanya menimbulkan gejala ringan, tapi perburukannya menjadi lebih cepat. Jadi sesak nafas, pegal-pegal, dan sebagainya lalu lebih cepat memburuk," ujar Daeng.

"Varian delta ini justru sekarang banyak menularkan ke yang masih muda-muda. Lalu langsung datang (ke fasilitas kesehatan) dalam kondisi yang berat," lanjutnya.

Kenapa varian delta ini lebih banyak menyerang individu yang berusia muda,
Daeng berpendapat, karena kondisi ini bisa jadi disebabkan individu yang berusia muda sering mengesampingkan gejala-gejala penyakit yang bersifat ringan.

Padahal kata dia, adanya mutasi varian delta ini memiliki kecenderungan perburukan lebih cepat.

"Masyarakat usia muda yang datang banyak yang langsung dengan gejala berat. Ini yang kita khawatirkan. Jika demikian kondisinya, potensi kesembuhan makin kecil," tegas Daeng.

Sebelumnya, Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, salah satu varian yang saat ini menjadi perhatian pemerintah adalah varian delta B.1.617.2 atau varian mutasi ganda dari India.

Menurut data Kementerian Kesehatan, varian ini banyak ditemukan di DKI Jakarta, Kabupaten Kudus dan Kabupaten Bangkalan.

Varian ini diketahui menyebabkan penularan Covid-19 terjadi secara lebih cepat.

Wiku mengungkapkan, hingga saat ini penelusuran asal kedatangan varian delta virus corona masih terus dilakukan.

Menurutnya, untuk memetakan persebaran virus ini, penelitian masih dilakukan melalui metode Whole Genome Sequencing (WGS) atau surveilans meski belum menjangkau seluruh wilayah Indonesia.

"Hingga saat ini penelusuran asal varian delta masih dilakukan. Penelitian memerlukan WGS atau sampel yang jumlahnya lebih besar," tutur Wiku.

"Suatu saat nanti, kita bisa menelusuri darimana virus tersebut berasal, darimana masuknya dan menyebar ke mana saja," tambahnya.

Diam-diam Menyerang Tubuh 

Masyarakat diingatkan dengan penyebaran virus covid varian Delta, sebab virus asal India, begitu sangat cepat membuat kondisi seseorang menjadi buruk.

Sebab virian Delta ini baru diketahui saat virus sudah banyak memenuhi paru-paru.

Puluhan warga dari Kabupaten Kudus, Jawa Tengah (Jateng), telah tertular oleh virus asal India tersebut.

Juru Bicara (Jubir) Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Rumah Sakit (RS) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Tonang Dwi Ardyanto, mengimbau masyarakat untuk menyadari bahayanya penyebaran varian Delta ini.

Menurut dia, virus covid dari India ini memiliki penularan yang sama dengan varian lainnya.

Hanya saja yang harus diwaspadai varian Delta ini dapat mengelabui sistem imun tubuh manusia.

“Sampai saat ini cara penularan belum berubah, tetap lewat mata, mulut, dan hidung. Hanya bedanya mutasi ini bisa mengelabui sistem imun kita. Diam-diam menempel pada sel tubuh kita, maka tidak bergejala di awal kalau yang sebelumnya kan begitu nampak langsung bereaksi, tapi yang ini tidak,” ujar Tonang dilansir dari laman UNS.

Tonang menjelaskan, pasien yang terpapar virus ini baru diketahui setelah virus masuk ke paru-paru, baru lah si pasien bergejala.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved