'Bunuh Karakter Saya' Habib Rizieq Tuding Kasus Swab Test RS UMMI Permainan Intelejen
semua merupakan bagian dari operasi intelijen hitam berskala besar yang bertujuan untuk membunuh karakter saya
SRIPOKU.COM - Terdakwa kasus swab test RS UMMI, Muhammad Rizieq Shihab, mengatakan, tuntutan 6 tahun penjara yang dijatuhkan kepada dirinya sebagai pembunuhan karakter dirinya.
Menurut mantan petinggi FPI tersebut, kasus yang menimpa dirinya tersebut adalah karena campur tangan intelejen yang bertujuan untuk membunuh karakter dirinya.
Karena kata dia, putusan tersebut sangat kental dengan nuansa politik yang dikemas dengan hukum.
"Namun lebih kental warna politisnya, dan ini semua merupakan bagian dari operasi intelijen hitam berskala besar yang bertujuan untuk membunuh karakter saya," kata Rizieq dalam pledoinya di ruang sidang Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Timur, Kamis (10/6/2021).
Tudingan Sadis
Muhammad rizieq Shihab menuding tuntutan 6 tahun penjara itu terlalu sadis dan bahkan tak bermoral.
Tudingan itu ia sampaikan saat Habib Rizieq membacakan pledoi atau nota pembelaan.
Menurut dia, kasus yang dihadipinya tidak murni kasus hukum, melainkan ada nuansa kental politik.
"Saya semakin percaya dan semakin yakin bahwa ini adalah kasus politik yang dibungkus dan dikemas dengan kasus hukum, sehingga hukum hanya menjadi alat legalisasi dan justifikasi untuk memenuhi dendam politik oligarki terhadap saya dan keluarga serta kawan-kawan," ucap Rizieq dalam ruang sidang.
Oleh karena itu ia beranggapan, tuntutan 6 tahun penjara tidak masuk di akal dan sadis.
"Tuntutan jaksa tersebut tidak masuk di akal dan berada jauh di luar nalar, bahkan terlalu sadis dan tidak bermoral," ujarnya secara tegas.
Menurut dia, kasus swab tes RS UMMI adalah kasus pelanggaran protokol kesehatan biaya.
Dimana sanksinya hanya berupa administrasi bukan hukuman pidana.
"Bahwa kasus pelanggaran protokol kesehatan adalah kasus pelanggaran bukan kasus kejahatan, sehingga cukup diterapkan sanksi administrasi bukan sanksi hukum pidana penjara," ujarnya.
Sebut Operasi Intelijen Hitam Berskala Besar