Breaking News

Cara Komandan KKB Papua Eksekusi Warga, Tembak Leher Belakang Jarak Dekat, Meski Sudah Minta Ampun

Hal ini diungkapkan oleh Kapolda terkait kronologis tewasnya Habel Halinti, sopir mobil Pikap yang mengantarkan babi pesanan warga.

Editor: Hendra Kusuma
Istimewa
Dikepung Malah Nantang, 5 Ulah KKB Papua Selama 2 Hari, Tembak Mati Kepala Kampung dan Bakar Bandara, aparat terus lakukan pengejaran hingga Sabtu (5/6/2021) 

Dalam kondisi ini, sangat terlihat KKB Papua mampu memanfaatkan kondisi alam yang memang mereka kuasai untuk melakukan gerilya, menyerang lalu menghilang.

Bahkan menjadikan warga sipil sebagai tameng ketika KKB Papua sudah terpojok.

Meski Terpojok Tetap Berikan Ancaman

Meski terpojok dan bersembunyi di Puncak, karena sudah terkepung, namun ruang gerak KKB Papua makin menjadi.

Dalam dua hari, KKB Papua membuat kejutan. Menembak mati kepala kampung dan istrinya serta seorang warga.

Juga dua kali melakukan penghadangan terhadap petugas kepolisian dan tim gabungan TNI Polri.

Tak pelak Ulah KKB Selama 2 Hari ini sebagai bentuk tantangan kepada aparat sebagaimana diungkapkan oleh Jubir TPNB-OPM Sebby Sambon.

Bahkan Sebby menyatakan dalam keterangannya, 2 Juni lalu, jika KKB Papua justru menyiapkan lokasi perang di Puncak Papua, di mana wilayah tersebut merupakan Muara Distrik Ilaga Utara.

Seby bahkan menyebut areal perang yang mereka siapkan adalah Lapangan Perang Militer, atau lebih tepatnya jebakan perang bagi TNI-Polri.

Sebab areal yang berada di Mutara Kabupaten Puncak itu, hanya KKB Papua pimpinan Lakagak Telenggen dkk lah yang mengetahui persis dan menguasainya.

Medan terjal terdiri dari hutan pepat dan bebukitan serta jurang terjal itu menjadi tempat persembunyian yang aman bagi KKB Papua yang kerap muncul dan hilang di tengah malam buta bak hantu gentayangan.

"Ingat, bahwa lapangan perang militer TPNPB-OPM sudah ditempatkan di muara Kabupaten Puncak, itu pun sampai detik ini pasukan TNI-Polri belum masuk area perang," ujar Seby.

Selanjut dia memberikan tantangan secara tertulis bahwa Lekagak menunggu mereka di TNI Polri.

"Lekaga Telenggen menunggu TNI-Polri di muara itu, TNI-Polri boleh masuk perang lawan pasukan TPNPB," ujarnya.

Diduga, karena ruang gerak mereka memang sudah tidak bisa bergerak bebas, maka jalan satu-satunya membuat teror di kawasan Ilaga Puncak, menyerang objek vital dan menyerang warga.

Halaman
1234
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved