Breaking News

Cara Komandan KKB Papua Eksekusi Warga, Tembak Leher Belakang Jarak Dekat, Meski Sudah Minta Ampun

Hal ini diungkapkan oleh Kapolda terkait kronologis tewasnya Habel Halinti, sopir mobil Pikap yang mengantarkan babi pesanan warga.

Editor: Hendra Kusuma
Istimewa
Dikepung Malah Nantang, 5 Ulah KKB Papua Selama 2 Hari, Tembak Mati Kepala Kampung dan Bakar Bandara, aparat terus lakukan pengejaran hingga Sabtu (5/6/2021) 

Menurut Fakhiri, melihat rekannya di tembak, Alif langsung naik ke mobil dan melarikan diri meski ditembak namun dia selamat, dan serta melaporkannya ke Polsek Ilaga.

===

Berikut beberapa fakta seperti dihimpun Sripoku.com dari beberapa nara sumber dan mengutip dari Tribun Papua serta Kompas.com berikut ini.

Jadikan Warga Sebagai Tameng

Meski terkepung dan terjepit di Puncak Papua, KKB Papua tak kehabisan akal untuk berbuat teror.

Bahkan dalam dua hari mereka mampu menciptakan 5 teror mencekam dengan 4 warga sipil menjadi korban aksi KKB.

Bahkan, ketika Tim TNI Polri melakukan pengejaran dan mereka sudah terpojok tak bisa lari, KKB Papua tetap bertindak cepat memanfaatkan medan di Disktrik Ilaga di Kabupaten Puncak Papua yang lebih mereka kuasai.

Dalam kondisi terpojok dan terjepit, KKB Papua Jadikan Warga Sebagai Tameng.

Dugaan itu, sebagaimana diungkapkan oleh Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri yang memerintahkan aparat untuk menghentikan sementara pengejaran dan kembali menyusun stragegi, agar kasus TNI Polri Tak Berkutik ketika KKB Papua lari ke perkampungan tak lagi terulang.

Menurut Kapolda Papua seperti dilansir dari Tribun Papua, jika personel TNI Polri tidak hati-hati dan bertindak ceroboh, seperti saat terlibat kontak senjata di Distrik Ilaga, Jumat (4/6/2021), maka yang diuntungkan adalah pihak KKB.

"Kalau ceroboh justru kitajadi penyumbang sejata dan amunisi buat mereka," jelas Kapolda lewat pesan singkat, Jumat (4/6/2021) kemarin.

Maka itu, Fakhiri meminta aparat untuk waspada dan memisahkan ruang gerak KKB Papua dari warga sipil agar memudahkan menangkap dan melakukan pengamanan.

Seperti diketahui, tiga kali terjadi kontak senjata, pertama ketika polisi hendak mengevakuasi jenazah Habel Halenti, diserang oleh pihak KKB.

Kemudian saat hendak merebut dan mengamankan Bandara yang sempat dikuasai KKB Papua, Kamis (3/5/2021) siang.

Lalu kontak ketika terjadi kontak tembak saat Tim Gabungan TNI Polri yang dinamakan Tim Pam Rawan melakukan pengejaran.

Halaman
1234
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved