Cara Komandan KKB Papua Eksekusi Warga, Tembak Leher Belakang Jarak Dekat, Meski Sudah Minta Ampun

Hal ini diungkapkan oleh Kapolda terkait kronologis tewasnya Habel Halinti, sopir mobil Pikap yang mengantarkan babi pesanan warga.

Editor: Hendra Kusuma
Istimewa
Dikepung Malah Nantang, 5 Ulah KKB Papua Selama 2 Hari, Tembak Mati Kepala Kampung dan Bakar Bandara, aparat terus lakukan pengejaran hingga Sabtu (5/6/2021) 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG-Makin sadis dan kejam, Cara Komandan KKB Papua Eksekusi Warga diungkapkan Kapolda Irjen Mathius D Fakhiri.

Aksi mantan Tembak Leher Belakang Jarak Dekat, Meski Sudah Minta Ampun, membuat merinding.

Hal ini diungkapkan oleh Kapolda terkait kronologis tewasnya Habel Halinti, sopir mobil Pikap yang mengantarkan babi pesanan warga.

Saat itu, Kamis (3/6/2021), Habel Halinti bersama temannya Muh Alif mengantarkan daging babi pesanan warga di kawasan Distrik Ilaga KabupatenPuncak Papua.

Namun di tengah jalan Habel dicegat KKB Papua, dari sinilah berdasarkan keterangan saksi-saksi yang masih hidup.

Seorang pria bersenjata laras panjang yang dipanggil komandan dari KKB Papua mendekati Habel Halinti.

Korban Habel Halinti bahkan sempat bicara dan mengucapkan kata-kata 'ampun komandan'

Namun, korban diminta jongkok dan dengan santai, pria yang dipanggil komandan itu anggota KKB Papua itu, menembak leher belakang Habel hingga tewas.

Hal ini diungkapkan oleh Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri yang mengatakan, berdasarkan laporan yang diterima terungkap pengakuan korban bersama saksi Muh Alif.

Tepatnyanya Sekitar pukul 12.30 WIT mereka berangkat dari kamp karyawan di Kompleks Pancuran Kampung Kibogolome, Distrik Ilaga, ke arah Kampung Eronggobak, Distrik Omukia.

Saat itu, Mereka berdua, menggunakan mobil dinas milik Pemda Puncak jenis pikap dobel kabin merk Ford untuk mengangkut dagung babi.

Namun, sekitar pukul 13.00 WIT, ketika mereka melintas di jalan yang sama dan hendak pulang, Habel dan Muh Alif dicegat dan ditodong senjata api oleh KKB Papua yang membawa satu pucuk laras panjang dan satu pucuk laras pendek.

Menurut Muh Alif, Habel yang kemudian ditodong dan sempat terjadi dialog.

"Sebelum ditembak, korban sempat teriak "ampun komandan", kata Fakhiri.

Namun, Habel justru ditembak di leher belakang.

Halaman
1234
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved