Wong Kito
Mengenal Dr dr Masagus M Hakim Kadinkes Pangkalpinang Asal Palembang, Bikin Terobosan di Rantau
Tuntutan tugas dan keadaan pandemi covid-19 yang tengah meningkat membuatnya harus rela tak pulang ke Palembang saat lebaran.
Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Sudarwan
Setelah berjalan 6-7 bulan selanjutnya, kami tetapkan relawan tersebut sebagai PSC (Public Safety Center) 119 sehingga itulah Tim Dinkes yang membackup kegiatan di bidang kesehatan selama 24 jam.
Selama ini di bidang kesehatan di Pangkal Pinang itu pelayanan berhentinya di jam dinas Puskesmas pukul 08.00-14.00.
Sehingga di atas jam 2, masyarakat yang mau berobat harus ke klinik swasta atau ke Rumah Sakit.
Kalau terjadi hal-hal kegawatdaruratan dinas akan menelepon Puskes.
Kemudian Puskes baru akan mengumpulkan alias tidak standby.
Padahal kita penanganan covod ini harus 24 jam.
Dengan terbentuknya itu, mulai tertolong. Setelah itu terjadi pergantian-pergantian struktur.
Setelah kita ganti, saya tarik 2 dokter Puskes ke Dinkes untuk mendukung kegiatan di dinas.
Alhamdulillah sekarang mulai jalan dan sudah mulai rapi pelayanan kesehatan di Pangkal Pinang.
Itu perjalanan kegiatan saya di Pangkal Pinang setahun terakhir ini.
Menata ulang pelayanan kesehatan di Pangkal Pinang.
Dari ada 2 dokter Puskes di dinas sehingga saya agak terbantu jadi pelayan penanganan-penanganan covod terbantu, terus cegah pelayanan vaksin di Kota Pangkal Pinang.
Kita itu paling tinggi cakupan vaksinasi pelayanan publik sudah lebih 100 persen.
Lansia 50-an persen ke atas. Jadi itu paling tinggi.
Tidak ada orang tempat lain yang sudah pelayanan publik 100 persen lebih. Sementara kami sudah 100 persen. Kan tim sudah jalan, sudah solid.