Guru Disiram Air Keras
Kondisi Terkini Guru TK di OKU Timur Disiram Air Keras, Kakak Mohon Doa: Baru Saja Jalani Operasi
Heryanto, kakak kandung korban saat dikonfirmasi, menyebutkan bahwa adik kesayanganya itu dioperasi sekitar pukul 13.00 WIB.
SRIPOKU.COM, MARTAPURA - Setelah menjadi korban penyiraman air keras jenis cuka para dengan kondisi yang mengkhawatirkan di bagian mata dan wajah, seorang guru TK di OKU Timur bernama Meli Handayani SPd AUD dikabarkan sudah melakukan operasi.
Heryanto, kakak kandung korban saat dikonfirmasi, menyebutkan bahwa adik kesayanganya itu dioperasi sekitar pukul 13.00 WIB.
"Hari ini dioperasi di Rumah Sakit Umum Sriwijaya Bagian Mata di Palembang," ujarnya. Rabu (2/6/2021).
• Sumatera Travel Destination Summit, Ajang Kenalkan Pariwisata ke Mata Dunia
Untuk kondisi adiknya, sambung Heryanto, sebelum dilakukan operasi kedua mata adiknya masih bisa melihat karena memang terkena di bagian kulit luarnya, namun memang keadaanya cukup parah.
"Cairan itu mengenai bagian kulit luar mata adik saya, jadi dioperasi diangkat kulitnya itu, sekarang masih dalam perawatan. Mohon doanya mudah-mudahan segera sembuh," tutupnya.
Diketahui korban mengalami hal tersebut pada Senin (31/5/2021) sekitar pukul 10.30 WIB saat korban sedang pulang mengajar di TK Darussalam yang berlokasi di Desa Sumber Jaya, Kecamatan Belitang II, Kabupaten OKU Timur.
• Awal Mula 2 Keluarga di Kenten Laut Positif Covid-19, Diduga Tertular Tamu yang Datang dari Bangka
Meli Handayani SPd AUD, seorang guru TK di Kabupaten OKU Timur yang menjadi korban terkena air keras jenis cuka para, ternyata sebelumnya sudah pernah diancam oleh pelaku.
Heryanto, kakak kandung korban, menjelaskan bahwa pelaku memang menyukai adiknya.
Hanya saja adiknya tersebut tidak tertarik dengan pelaku, hingga akhirnya pelaku nekat melakukan kekerasan dengan cuka para.
• Terekam CCTV Pria Tanpa Busana Mencuri Sepeda di Jakabaring Palembang, Korban Seorang Ketua RT
"Pelaku sempat beberapa kali ke rumah untuk menemui adik saya. Tapi keluarga kami tidak setuju dengan pelaku karena memiliki sifat kasar," terangnya.
Bahkan, sambung Heryanto, tanpa tahu sebab yang jelas pelaku pernah merobek uang Rp 600 ribu di depan rumah korban.
"Pelaku pernah saya bilang, bahwa jangan lagi menghubungi adik saya, tapi pelaku masih nekat," tutupnya.
Pada saat kejadian pelaku mendatangi TK tempat korban mengajar dengan membawa cuka para yang dimasukan ke dalam botol.
"Cuka para itu sempat tumpah dari botol, lalu ada anak Tk terpeleset di cairan itu hingga ia terjatuh dan mengenai punggungnya," jelas kakak korban.