Pesilat Dihajar Pakai Tangan Kosong, Begitu Polisi Bongkar Kuburan, Temukan Dada Korban Memar

Kondisi kepala dan tulang korban baik, tak ada yang patah. Tapi untuk bagian dada korban memar

Editor: Yandi Triansyah
TRIBUN SOLO / ISTINEWA
Ridwan tampak mengenakan seragam PSHT yang merupakan warga di Dusun Brongkol, Desa Kwangsan, Kecamatan Jumapolo, Kabupaten Karanganyar. (TribunSolo.com/Istimewa) 

Para pelaku mendesain posisi jenazah dan motor seakan baru saja terjadi kecelakaan.

Husain menjelaskan pembuangan jasad Ridwan ke bawah jembatan perbatasan Karanganyar-Sukoharjo dikarenakan para pelaku panik dan tidak memiliki pilihan.

"Pembunuhan Minggu (16/5/2021) dini hari dan sempat akan dibawa ke rumah sakit, namun karena melihat jasad tak bernyawa akhirnya keliling Karanganyar," katanya.

Baca juga: Setelah Bunuh Pesilat PSHT Ridwan, Para Pelaku Panik: Bawa Jenazah Keliling Karanganyar Pakai Mobil

"Pada keesokan harinya mereka kembali berusaha membuang jenazah, sempat ada pilihan untuk dibuang ke Jatiyoso namun urung dilakukan akhirnya dibuang ke dekat rumahnya," ujarnya.

Serta Jangan lupa Like fanspage Facebook Sriwijaya Post di bawah ini:

Dalam proses pembuangan para pelaku membagi tugas, dari yang menyetir mobil membawa motor korban hingga menggelindingkan jasad menuju dasar sungai.

"Mereka menggunakan mobil Panther milik Arga, untuk membawa jenazah ke lokasi," jelasnya.

Dari 4 tersangka, Arga, Yudi dan MF, bersamaan membuang jenazah, sedangkan AI hanya mengawasi proses.

"AI hanya mengawasi lokasi," imbuhnya.

Kini keempat tersangka dikenakan dengan pasal yang berbeda-beda, Arga dan Yudi dikenai pasal 170 ayat 3 penganiayaan berakibat kematian dengan ancaman 12 tahun penjara.

Tersangka AI dan MF dengan pasal 181 ayat 3 membantu pembunuhan dengan ancaman tahanan 9 bulan dan kini digantikan dengan tahanan kota dan wajib lapor.

Penuh Misteri

Proses pembunuhan Ridwan (19) pesilat PSHT Karanganyar yang dilakukan sejumlah temannya saat dini hari, penuh misteri.

Bahkan sampai-sampai, orang rumah di sekitar kebun pisang untuk menghabisi nyawa pemuda itu hingga tetangga tak mendengar ada keributan.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Solo
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved