PANTAS Saja Dijuluki Wanita Berhati Iblis, Salah Sedikit,Pejabat Tinggi Korea Utara Dieksekusi Mati
Wanita berusia 34 tahun itu dilaporkan telah memerintahkan eksekusi atau pembunuhan para pejabat yang menentangnya.
Dia menghabiskan tahun-tahun awalnya di kediaman ibunya di Bukit Ch'angkwang, Pyongyang, bersama dua kakak laki-lakinya.
Menurut koki keluarga Kenji Fujimoto, keluarga tersebut akan merayakan ulang tahunnya di rumah lain di Wonsan.
Pada 1996, Kim Yo Jong dikirim ke Swiss untuk melanjutkan pendidikannya.
Dia mulai bersekolah di sekolah umum Liebefeld Hessgut dan kemudian bergabung dengan Kim Jong Un di sekolah umum Liebefeld-Steinholzli.
Baik Kim Yo Jong dan Kim Jong Un, keduanya terdaftar dengan nama samaran.
Meski mereka tinggal bersama seorang bibi dan paman dan dilayani oleh staf pengurus rumah tangga sekaligus pengawal, keduanya dilaporkan mengalami pengalaman terisolasi.
Hal itulah yang membuat hubungan Kim Yo Jong dan Kim Jong Un menjadi dekat sebagaimana dilansir dari Biography.
Hampir tidak ada yang diketahui tentang aktivitas Kim Yo Jong di tahun-tahun setelah dia kembali ke Korea Utara pada 2000 atau 2001.
Namun, dia dilaporkan lulus dari Universitas Kim Il Sung di Pyongyang pada 2007 dengan gelar sarjana ilmu komputer.
Dia dilaporkan sempat bertanggung jawab untuk mengelola citra kakaknya, Kim Jong Un.
Ketika laporan tentang kesehatan Kim Jong Un yang buruk muncul pada April, media berfokus pada Kim Yo Jong sebagai calon penerus.
Beberapa analis menyarankan bahwa dia adalah pilihan yang paling mungkin untuk menggantikan kakaknya mengingat hubungannya dengan garis keturunan Paektu yang diklaim berhak memimpin Korea oleh keluarganya.
Sementara yang lain berpendapat bahwa Partai Buruh Korea yang didominasi laki-laki akan lebih memilih kepemimpinan dari pria.
Ditunjuk sebagai kader junior untuk Partai Buruh Korea pada 2007, Kim Yo Jong dilaporkan terlibat dalam rencana suksesi setelah Kim Jong Il menderita stroke pada tahun berikutnya.
Perannya semakin meningkat sejak menjabat sebagai sekretaris ayahnya hingga kematian Kil Jong Il pada Desember 2011.
Di bawah pemerintahan saudara laki-lakinya, Kim bertugas di Komisi Pertahanan Nasional sebelum diangkat ke Departemen Propaganda dan Agitasi pada akhir 2014.
Dia menjadi pengganti anggota politbiro Partai Buruh Korea tiga tahun kemudian. Kim Yo Jong lantas terpilih menjadi Majelis Rakyat Tertinggi sebagai perwakilan dari distrik Killimgil pada pemilihan parlemen 2019.
Kim mengeluarkan perintah pertamanya kepada unit yang semuanya perempuan dari tentara Korea Utara pada akhir 2019.
Pada Maret 2020, dia merilis pernyataan publik pertamanya dalam membela kebijakan, menghukum Korea Selatan atas keluhan mereka tentang latihan militer Korea Utara.
Terbaru, dia dikabarkan menjadi anggota penuh politbiro Korea Utara sejak 11 April 2020.
Pengangkatan Kim Yo Jong tersebut menunjukkan bahwa dia terus memperkuat posisinya sebagai orang nomor dua di Korea Utara.
Dalam rapat politbiro Partai Buruh Korea pada Agustus, corong media resmi Korea Utara, KCNA, Kim Yo Jong duduk di barisan depan dalam rapat.
Dalam tradisi rapat politbiro Korea Utara, para penanggung jawab atas hal-hal yang dibahas dalam rapat duduk di ujung kanan di baris depan.
Dia duduk diapit oleh Kepala Departemen Organisasi dan Bimbingan (OGD) Jo Yong Won di sebelah kanan dan Kepala Departemen Keamanan Negara (MSS), Jong Kyong-thaek, di sebelah kirinya.
Kim Yo Jong menemani saudara laki-lakinya dalam pembicaraan denuklirisasi dengan Trump.
Pertemuan itu digelar sebanyak dua kali. Pertemuan pertama diadakan di Singapura pada Juni 2018 dan yang kedua di Hanoi, Vietnam, pada Februari 2019.
Baca juga: Robert Rene Alberts Liburkan Pemain, Ardi Idrus Semakin Optimistis Menatap Kompetisi Liga 1 2021
Setelah itu, kedua belah pihak tiba-tiba mengakhiri negosiasi.
Kim Jong Un dilaporkan menyalahkan saudara perempuannya atas kegagalan tersebut.
Kim Jong Un lantas mengeluarkan Kim Yo Jong dari politbiro partai sebelum dipekerjakan kembali pada April 2020.
Atas peran kepemimpinannya di Departemen Propaganda dan Agitasi, Kim termasuk di antara tujuh warga Korea Utara yang dijatuhi sanksi oleh Departemen Keuangan AS pada awal 2017.
Bersama keenam warga Korea Utara lainnya, dia disebut AS melakukan "pelanggaran hak asasi manusia yang serius dan kegiatan sensor."
Pada awal 2015, dikabarkan bahwa Kim Yo Jong telah menikah dengan Choe Song, putra komando militer kedua Kim Jong Un, Choe Ryong-hae.
Dia dilaporkan hamil pada musim semi 2015 dan dikabarkan hamil lagi sekitar Olimpiade Musim Dingin 2018.
Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Sosok Kim Yo Jong, Wanita yang Paling Menakutkan di Korut Saat Ini, Telah Bunuh Sejumlah Pejabat
Editor: Wito Karyono
