Dilucuti Takhtanya, Presiden Mali Ditangkap Militer, Kini Mundur Usai 9 Bulan Berkuasa
Dalam kurun waktu 9 bulan terakhir, sudah dua kali Presiden Mali dikudeta. Terbaru presiden interim dan perdana menteri mundur usai digulingkan.
Tentara ikut campur lagi Akan tetapi pada hari itu juga Presiden Ndaw dan PM Ouane ditangkap oleh militer yang tidak senang dengan perombakan tersebut.
Komunitas internasional lalu mengecam penahanan mereka dan menuntut pembebasan.
Pada Selasa (25/5/2021) Kolonel Goita berkata, dia mencabut kekuasaan presiden interim dan perdana menteri karena mencoba menyabotase transisi. Goita lalu menetapkan pemilu akan diadakan tahun 2022.
Ancaman sanksi Lihat
Presiden Perancis Emmanuel Macron mengecam kudeta Mali yang kedua, dan memperingatkan Uni Eropa dapat menjatuhkan sanksi cepat.
Inggris dan Jerman juga mendesak pembebasan segera Presiden Ndaw dan PM Ouane, sedangkan Perancis menyerukan pertemuan darurat Dewan Keamanan PBB.
Presiden dan PM Mali mundur Presiden sementara dan Perdana Menteri Mali mundur pada Rabu (26/5/2021), buntut dari kudeta kedua di negara itu dalam sembilan bulan terakhir.
PM Moctar Ouane dan Presiden Mali Bah Ndaw mengundurkan diri dua hari setelah ditahan dan dilucuti kekuasaannya oleh junta militer.
Mereka adalah dua orang ditugaskan untuk mengarahkan kembali ke pemerintahan sipil, setelah kudeta Mali pada Agustus 2020.
• Pulang Nama, Pesilat Muda Usai Ladeni Tantangan Musuhnya, Jasadnya Dibawa Jalan-jalan
• Buka Lapak di Pondok, Ternyata Pria di Tanjung Raja Ini Jual Sabu
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kronologi Kudeta Mali Kedua dalam 9 Bulan, 2 Presiden Lengser",
