JSC Ditutup Pengelola Rugi Miliaran
BREAKING NEWS: Pengelola JSC Palembang Menjerit, Event Olahraga Banyak Dibatalkan: Rugi Miliaran
Pengelola Jakabaring Sport City (JSC) Palembang menjerit, imbas dari perintah penutupan kawasan tersebut.
Penulis: Abdul Hafiz | Editor: RM. Resha A.U
"Masyarakat kita yang bermain di Jakabaring, yang berlatih yang melakukan kegiatan di Jakabaring rata-rata outdoor dan juga mereka pasti bisa menjaga jarak. Dan kita Prokes sudah disebar di mana-mana. Kita mematuhi anjuran Prokes melalui baliho, spanduk," katanya.
Begitu juga semua pengunjung yang masuk Jakabaring wajib menggunakan masker, disiapkan tempat cuci tangan mengalir di seluruh titik.
"Bahkan kalau ada even yang sifatnya ada kegiatan, user wajib menyiapkan hand termogun. Kita sudah melakukan antisipasi-antisipasi. Saya mohon kepada pihak pemerintah dalam hal ini yang memberikan izin larangan agar mempertimbangkan ulang terkait dengan kebijakan tersebut," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, meski komplek olahraga Jakabaring Sport City (JSC) Palembang ditutup sementara menyusul status kota Palembang masuk zona merah, namun Wisma Atlet di JSC yang disiapkan Pemprov Sumsel sebagai rumah sehat Covid-19 tetap beroperasi menampung pasien Covid-19.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan, Lesty Nuraini, melalui Sekretaris Dinkes Sumsel, dr Trisnawarman mengatakan, sejak awal Wisma Atlet tersebut disiagakan memang untuk mentreatment atau merawat pasien Covid-19 khususnya penyebaran virus yang timbul selama mobilitas yang terjadi saat libur Idul Fitri pada tahun ini.
"JSC itu ditutup sebagai tempat rekreasi saja, tetapi untuk wisma atletnya tetap buka seperti biasa," ujarnya, Minggu (16/5/2021).
Baca juga: 10 Bulan Gaji tak Dibayar, Ratusan Pekerja PT JSC Mogok Kerja, Manajemen Cuma Mengandalkan APBD
Baca juga: Berlibur ala Pegunungan dan Pantai, Warga Palembang Padati Kawasan JSC
Dijelaskannya, Pemprov Sumsel melakukan reaktivasi satu dari tiga tower yang ada di Wisma Atlet.
Di lokasi tersebut dilengkapi dengan fasilitas peralatan kesehatan di dalamnya seperti 64 bed, tenaga medis, peralatan-peralatan kesehatan, kebutuhan logistik dan obat-obatan pasien.
Bagi pasien yang hendak dirawat di Wisma Atlet harus memiliki beberapa persyaratan administrasi yakni bukti konfirmasi positif melalui RT-PCR yang diterbitkan oleh Puskesmas atau Rumah Sakit serta dilengkapi surat rujukan.
"Syarat tersebut juga termasuk untuk, pasien yang terkonfirmasi positif di pos penyekatan saat arus mudik," jelas Trisnawarman.
Ia menambahkan, Dinas Kesehatan juga menyediakan alat screning Covid-19 disetiap posko penyekatan.
Jika ada masyarakat yang terskrining di pos penyekatan, maka akan dibawa ke rumah sakit terlebih dahulu lalu dirujuk ke Wisma Atlet untuk dilakukan perawatan.
Sejauh ini diakuinya belum ada pasien yang dirawat di Wisma Atlet JSC Palembang.
Kendati demikian para tenaga kesehatan serta peralatan kesehatan telah disiagakan di sana apabila ada pasien yang datang minta untuk dirawat.
"Sejauh ini belum ada pasien yang dirawat di Wisma Atlet. Tapi segala sesuatunya sudah siap jika sewaktu-waktu ada pasien," ungkapnya.