Antisipasi Geliat Ekonomi Dadakan Sampai Menjelang Idul Fitri
Tahun lalu kebiasaan (tradisi) masyarakat/konsumen berbelanja memasuki Bulan Ramadhan dan menjelang Hari Raya Idul Fitri sempat terhenti
Oleh : Amidi
Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Palembang dan Pengamat Ekonomi Sumatera Selatan
Jika tahun lalu kebiasaan (tradisi) masyarakat/konsumen berbelanja memasuki Bulan Ramadhan dan menjelang Hari Raya Idul Fitri sempat terhenti karena pandemi virus corona.
Maka pada tahun ini kebiasaan tersebut akan berlanjut, karena pandemi virus corona sudah mulai meredah terutama di beberapa zona yang ada.
Dan lagi pula memang pemerintah sudah membolehkan masyarakat (umat Islam) untuk menunaikan ibadah Ramadhan seperti sedia kala.
Dengan demikian, maka peluang umat Islam untuk melanjutkan/meneruskan kebiasaan berbelanja menjelang Bulan Ramadhan sampai menyambut Hari Raya Idul Fitri tersebut terbuka lebar.
Kondisi ini sudah kita saksikan sendiri, beberapa hari menjelang datangnya Bulan Ramadhan permintaan terhadap barang-barang kebutuhan pokok terjadi peningkatan, sehingga tidak ayal lagi mendorong kenaikan harga-harga. (lihat Amidi dalam Sriwijaya Post, 19/4/2020)
Geliat ekonomi di Bulan Ramadhan tersebut biasanya terus berlanjut sampai menjelang Hari Raya Idul Fitri.
Apalagi adanya faktor pemicu yakni masyarakat (ASN dan pegawai swasta) menerima Tunjangan Hari Raya (THR).
THR yang mereka terima tersebut setidaknya seminggu sebelum Hari Raya Idul Fitri biasanya sudah dikeluarkan/dibayarkan oleh kantor tempat mereka bekerja.
Hal ini sudah disitir Ida Fauziah selaku Menteri Tenaga Kerja RI, “THR wajib dibayarkan paling lama 7 hari sebelum hari raya, bagi pengusaha yang telat membayar akan didenda”. (Pikiran-Rakyat,com dari Antara News, 12 April2021)
Sebagaimana pengalaman tahun-tahun lalu, THR dan atau penghasilan tamabahan dan atau penghasilan lain-lain yang diterima masyarakat di bulan romadhon tersebut akan mereka gunakan/belanjakan menjelang Hari Raya Idul Fitri.
Biasanya beberapa hari menjelang tibanya Hari Raya Idul Fitri, kondisi ini akan mendorong timbulnya kegiatan ekonomi dan sekaligus mendorong terjadinya geliat ekonomi dadakan.
Kegiatan/geliat ekonomi dadakan tersebut di hari pertama puasa pun sudah mulai terlihat, pedagang mulai menggelar barang dagangannya di tepi jalan-jalan, di kampung-kampung, dan atau di lokasi tempat-tempat tertentu yang dijadikan mereka sebagai tempat melakukan kegiatan ekonomi dadakan tersebut.
Mereka menawarkan barang-barang makanan untuk memenuhi kebutuhan berpuasa dan menawarkan barang-barang kebutuhan lain dalam rangka menjalankan rangkaian ibadah puasa.