Tak Tahu Aturan Isolasi Mandiri, Rizieq Shihab Sebut Saya Batalkan Acara Maulid dan Pernikahan

Rizieq Shihab mengaku tidak tahu ada aturan wajib karantina 14 hari, bagi warga Indonesia yang tiba dari luar negeri.

Editor: adi kurniawan
Istimewa
Habib Rizieq jalani sidang pelanggaran Protoko Kesehatan di PN Jakarta Timur, Selasa (30/3/2021) 

SRIPOKU.COM -- Dalam sidang lanjutan di ruang sidang utama Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Timur, terdakwa Muhammad Rizieq Shihab mengaku tidak tahu ada aturan wajib karantina 14 hari, bagi warga Indonesia yang tiba dari luar negeri.

Rizieq Shihab mengaku, sejak tiba di Bandara Soekarno-Hatta, tidak tahu dirinya harus melakukan tes Covid-19 lagi di Indonesia.

Dirinya juga tidak diberi tahu oleh mantan pengurus Front Pembela Islam (FPI), untuk melakukan isolasi mandiri setelah pulang.

"Saat saya tiba di bandara itu, jemaah sudah kumpul di bawah, termasuk petugas bandara."

"Saya diberi jalan oleh petugas keamanan, tapi melewati posko kesehatan saat itu."

"Karena kalau berhenti nanti saya kedorong dari belakang," ujarnya, Senin (10/5/2021).

Baca juga: HD: Silahkan Salurkan Dana CSR Guna Kesejahteraan Masyarakat

Baca juga: Ditawarai Sriwijaya FC Kelola Habis Hingga Jadi CEO, Atta Halilintar: Saya Minta Restu Aurel Dulu

Menurut Rizieq Shihab pernah menerima informasi kalau sudah melakukan tes Covid-19 dari luar negeri, tidak perlu melakukan tes kembali di Indonesia, bahkan tidak perlu melakukan isolasi mandiri.

"Saya sempat tanya ke salah seorang pengurus, ini kalau pulang bagaimana, perlu dikarantina enggak nanti di Wisma Atlet?"

"Jawabannya itu tadi, kalau ada surat bebas Covid dari Saudi, Habib bisa pulang."

"Tapi kalau enggak punya surat, Habib dikarantina," paparnya.

Padahal, jika tahu harus melakukan isolasi mandiri selama 14 hari, Rizieq Shihab mengaku bersedia membatalkan acara Maulid Nabi serta pernikahan putrinya.

"Kalau memang saya tahu (aturan isolasi mandiri), saya batalkan Maulid, saya batalkan pernikahan putri saya, tunggu sampai 14 hari," ucapnya.

Kendati acara tetap berlangsung, eks pentolan FPI itu menegaskan kepada para pengurus FPI, untuk menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

"Tapi karena saya sama sekali tidak tahu, yang saya tahu ada prokes-prokes yang harus dijaga," cetusnya.

Berterima Kasih kepada Mahfud MD

Terdakwa Muhammad Rizieq Shihab berterima kasih kepada Menkopolhukam Mahfud MD.

Hal itu diungkapkan Rizieq Shihab, dalam sidang lanjutan kasus pelanggaran protokol kesehatan yang menimbulkan kerumunan, di ruang sidang utama Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Timur, Senin (3/5/2021).

Ada pun alasan Rizieq Shihab menyampaikan rasa terima kasih itu lantaran kepulangannya ke Indonesia, menimbulkan kerumunan di Bandara Soekarno-Hatta.

Namun, Mahfud MD tidak memidanakan kejadian yang secara jelas telah melanggar protokol kesehatan tersebut.

Rizieq Shihab tiba di Indonesia pada 10 November 2020, setelah beberapa tahun menetap di Makkah, Arab Saudi.

"Saya ucapkan makasih ke Pak Mahfud MD, dia memberikan toleransi, supaya mereka (yang hadir di bandara) tidak diproses secara hukum."

"Karena jumlah massanya lebih banyak dibanding Petamburan. Khusus di bandara tidak diproses," katanya dalam ruang sidang, Senin (3/5/2021).

Kendati begitu, dirinya tidak mengetahui secara pasti alasan Mahfud MD yang memutuskan tidak menindak kejadian tersebut.

Padahal, kata Rizieq Shihab, jumlah massa yang hadir di Bandara Soekarno-Hatta jauh lebih banyak dibanding jemaah yang hadir dalam acara di Petamburan yang diperkarakan.

"Saya juga tidak tahu kenapa kerumunan di bandara itu tidak diproses hukum pidana," ucap Rizieq Shihab.

Mengenai kepulangannya ke Indonesia, awalnya Rizieq Shihab mengaku mendapatkan informasi dari media sosial yang menyebut kepulangannya ke Indonesia tidak boleh disambut.

Karena katanya, saat itu Indonesia, khususnya Jakarta dan sekitarnya, masih dilanda pandemi Covid-19 dengan penyebaran yang cukup masif.

"Saya awalnya saat masih di Arab Suadi melihat informasi di medsos bahwa tidak ada yang boleh menjemput saya," tuturnya

Namun kata Rizieq Shihab, saat mendekati dirinya mau pulang, seketika Menkopolhukam Mahfud MD memberikan pernyataan kepulangannya bisa dijemput.

Pernyataan yang disampaikan Mahfud MD itu diketahui Rizieq Shihab, selang beberapa menit dirinya terbang dari Arab Saudi ke Indonesia.

"Tapi saat last minute saya ingin berangkat dari Saudi, (saya) mendapat kabar bahwa Pak Menkopolhukam Mahfud MD mengatakan bahwa siapa yang mau menjemput ya silakan, saya kurang paham itu kenapa," bebernya.

Namun, informasi yang disampaikan Mahfud MD itu direspons Rizieq Shihab dengan santai.

Sebab, dirinya berpikir walaupun ada yang menyambut, jumlahnya tidak akan membeludak.

Bahkan, dirinya mengira jumlah massa yang menyambutnya di bandara tidak lebih dari dua ribu orang.

"Saya pikir walaupun diperbolehkan (menjemput), paling yang datang hanya 1.000, 2.000 orang, tapi ternyata yang hadir jumlahnya luar biasa."

"Saya sendiri kaget saat banyak massa yang hadir itu," akunya.

Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Rizieq Shihab: Kalau Tahu Ada Aturan Isolasi Mandiri, Saya Batalkan Acara Maulid dan Pernikahan, https://wartakota.tribunnews.com/2021/05/10/rizieq-shihab-kalau-tahu-ada-aturan-isolasi-mandiri-saya-batalkan-acara-maulid-dan-pernikahan?page=all.

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved