Virus Corona di India: Ratusan Dokter Terkapar Terinfeksi, Terjadi 238.000 Kematian, ini 8 Faktanya

Bahkan hingga sejauh ini, India makin dibuat panik ketika lonjakan kasus orang tewas akibat terinfeksi Covid-19 mencapai angkat 2 ratus ribuan lebih.

Editor: Hendra Kusuma
Istimewa
Ilustrasi: Virus Corona di India Ratusan Dokter Terkapar Terinfeksi, Terjadi 238.000 Kematian, ini 8 Faktanya, Bahkan hingga sejauh ini, India makin dibuat panik ketika lonjakan kasus orang tewas akibat terinfeksi Covid-19 mencapai angka 2 ratus ribuan lebih Minggu (9/5/2021). 

Total sekitar 50 ventilator dan 25.000 vial Remdesivir tiba di bandara Delhi dari Kanada untuk membantu penanganan Covid-19 di India.

7. Bantuan Vaksin ke Delhi

Terkait dengan pencehagan atau vaksin, pemerintah pusat didesak untuk memberikan lebih banyak vaksin ke Delhi.

Sebab, ibu kota India itu hanya memiliki 5-6 hari vaksinasi tersisa karena sekitar "1 lakh orang" mendapatkan vaksinasi setiap hari.

Diungkapkan oleh Kepala Menteri Arvind Kejriwal, ibu kota dapat menyelesaikan program vaksinasi dalam waktu 3 bulan jika Pusat memberikan dosis 80-85 lakh setiap bulan.

8. Fakta Pasien Terlantas Hingga Ratusan Kremasi Setiap Harinya.

Lalu soal kremasi, ternyata kuat dugaan kasus kematian di India semakin besar. Hal ini disebabkan distrik Amritsar telah mencatat 283 kematian akibat Covid-19 di bulan April, menurut Departemen Kesehatan Punjab.

Meskipun angka resmi ini mencakup daerah pedesaan dan perkotaan di kabupaten tersebut, tetapi dua krematorium utama di kota Amritsar telah mengalami peningkatan yang mengkhawatirkan.

Bahkan pada bulan April ini menunjukkan tingkat kematian yang jauh lebih tinggi dari bulan sebelumnya.

Akibatnya, Petugas urusan di tempat kremasi Shivpuri dekat Kuil Durgiana dan tempat kremasi Shahidan dekat Gurudwara Baba Deep Singh di kota tersebut mengatakan bahwa total kremasi telah lebih dari 1.000 pada bulan April.

Lalu, Kondisi di rumah sakit tak kalah mengkhawatirkan. Pemandangan menyedihkan terlihat pada Pukul 10.45 pagi, di samping pintu gerbang dengan jeruji besi, ambulans diparkir dengan pintu terbuka.

Tampak dari dalam, Pasien Covid terbaring telentang, dengan masker oksigen di wajahnya. Dia ditemani istrinya, tangannya menggenggam tangannya. Selama lima menit, hening, lalu di luar berteriak.

"Kemana kita akan membawanya?" tanya seorang anggota keluarga dengan marah.

Mereka berteriak setelah tak ada lagi tempat dan Rumah Sakit tersebut sudah sangat padat.

"Apa yang dapat kami lakukan jika tidak ada tempat,” jawab seorang perawat.

Kondisi ini tak hanya terjadi satu rumah sakit saja, tetapi hampir di semua rumah sakit dan tempat-tempat yang dijadikan perawatan Pasien Covid-19.

Faktor kekurangan fasilitas, hingga tenaga medis memang menjadi kendala, ditambah lagi prilaku masyarakat di India yang tidak disiplin membuat penyebaran virus Corona makin tinggi.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved