Pakai Zoom Hingga TikTok, Pandemi Memaksa Guru di SMPN2 Penukal PALI Kreatif Saat Mengajar Murid
Era pandemi Covid-19 membuat seorang guru di SMPN 2 Penukal Desa Babat, Kartini SPd menjadikan sistem pembelajaran untuk memicu kreativitas.
Penulis: Reigan Riangga | Editor: Refly Permana
Laporan wartawan Sripoku.com, Reigan Riangga
SRIPOKU.COM, PALI - Momen Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2 Mei 2021 dirasa berkesan bagi semua elemen pendidikan, termasuk khususnya di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI).
Alih-alih pasrah dengan keadaan, justru era pandemi Covid-19 membuat seorang guru di SMPN 2 Penukal Desa Babat, Kartini SPd menjadikan sistem pembelajaran untuk memicu kreativitas.
Menurut Kartini, selama Pandemi berjalan sudah hampir 3 semester pihaknya menerapkan full PJJ (pembelajaran jarak jauh) dikombinasi daring (dalam jaringan) dan luring (luar jaringan) sistem kelompok tatap muka.
• Ramalan Zodiak Cinta Besok Senin 3 Mei 2021: Virgo Perlu Minta Maaf Karena Kasar, Capricorn Sadar
Seiring berjalannya proses pembelajaran tersebut tengah pandemi, tentu kendala dan kesulitan tak sedikit dihadapi.
"Namun, alih-alih kita mengutuk kegelapan Covid-19, lebih baik kita "menyalakan lilin"," kata Kartini mengawali pembicaraan, Minggu (2/5/2021).
Pola sistem pembelajaran, pertama ialah daring yang kemudian jemput bola mengunjungi kelompok belajar hingga desa-desa siswa sekitar sekolah.
"Koordinasinya melalui grup WA. Kita lakukan pertemuan tatap muka melalui zoom untuk siswa yang terjangkau sinyal.
Kemudian, penugasan." katanya.
"Bagi tidak bisa ikut Zoom, diberikan modul pembelajaran yang dinamakan Jemputan Ambil Tugas," tambah dia.
• Kasat Reskrim Polrestabes Palembang Jadi Senjata Pelaku Penipuan, Satu Orang Ada yang Rugi 30 Juta
Pola pembelajaran yang diterapkan didesain sedemikian rupa, sehingga siswa diharapkan belajar namun tak terbebani.
"Konsepsual, seperti kehidupan sehari-hari. Contoh, saya Guru materi IPA yakni tentang kemagnetan.
Nah ini bagaimana siswa membuat magnet sendiri. Bisa langsung praktek agar lebih asik dan kreativitas lebih ditonjolkan," jelasnya.
"Justru siswa senang. Mereka membuatnya bagus-bagus, dengan video atau unjuk kerja, ada juga TikTok , editing video.
Jadi, siswa lebih kreatif serta menikmati dan beradaptasi dengan mandiri." ujarnya pula.