Ratu Dewa Turun ke Jalanan Palembang Bikin Cemas Gepeng, Tindak Lanjut Video Viral Nenek Aniaya Cucu
ak sedikit pengemis yang berada di lampu merah yang kocar-kacir menghindari penangkapan petugas Sat Pol PP Palembang.
Penulis: Rahmaliyah | Editor: Refly Permana
Laporan wartawan Sripoku.com, Rahmaliyah
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Dugaan eksploitasi anak di jalanan serta tindakan mengemis yang terorganisir menjadi perbincangan hangat dan viral di Palembang.
Ini menyusul adanya video kekerasan anak dibawah umur yang disebut uang setoran tak sesuai yang diinginkan, harus merasakan jambakan dan pukulan.
Pemerintah Kota Palembang melalui Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Palembang kemudian menyisir lokasi-lokasi ramai pengemis dan anak jalanan di Kota Palembang.
Diantaranya, Simpang Lampu Merah Charitas dan Simpang 5 Lampu Merah DPRD Provinsi Sumatera Selatan.
• Mengenal Neno Warisman, Penyanyi Senior yang Kini Jadi Anggota Elite Partai Ummat Miliknya Amin Rais
Hasilnya, ada lebih dari 20 orang diamankan untuk kemudian didata.
Mirisnya, anak-anak kembali terjaring dalam upaya penertiban sekaligus penegakkan Perda nomor 12 Tahun 2013.
Bahkan, tak sedikit pengemis yang berada di lampu merah yang kocar-kacir menghindari penangkapan petugas.
Nur, salah seorang penjual tisu di lampu merah Simpang 5 DPRD Sumsel, mengaku dirinya hanya sekadar untuk cari makan saja sehingga harus berjualan di jalanan.
"Saya tidak minta-minta, hanya jualan untuk makan. 30 tahun saya berjualan, dulu koran sekarang jualan tisue, dek," ujarnya dengan raut wajah tampak cemas setelah diamankan Satpol PP, Kamis (29/4/2021)
Ia megungkapkan hasil berjualan di jalanan dapat mencukupi kebutuhan sehari-hari untuk beli beras dan lauk pauk.
• Proyek Tol TAA dan Tanjung Carat Kembali Diusulkan Masuk Proyek Strategis Nasional Pemprov Sumsel
"Cukup beli beras, Calok. Kadang beli iwak jugo," ujarnya
Selain Nur, ada pula yang ditertibkan berasal dari Medan, Sumatera Utara. Mereka jauh-jauh datang ke Palembang untuk mengadu nasib dan mengisi perut.
Sekda Kota Palembang, Ratu Dewa mengatakan, penertiban ini dilakukan karena telah menyalahi aturan. Tidak boleh mengemis, berjualan di jalanan.
Selain membuat wajah Kota Palembang tak baik, namun juga ini membahayakan keselamatan baik pengendara atau mereka sendiri.
"Belum lama ini bahkan ada yang tertabrak makanya hari ini kita tertibkan agar tidak kembali terulang. Selain itu ini menyalahi aturan," katanya.
Dewa pun menduga jika sebenarnya para anjal dan gepeng tersebut diorganisir. Karenanya, lebih lanjut ia meminta Dinsos agar kedepan bisa melakukan penyelidikan.
"Ini ada kecenderungan dimobilisasi. Saya tadi lihat ketika petugas datang mereka langsung berhamburan. ujarnya.
• BERKAT Keberanian Dokter Ini, Terbongkar Sudah Sandiwara Rizieq Shihab di RS Ummi:Positif Covid-19
Bagi mereka yang terjaring, apabila terbukti telah berulang kali tertangkap akan dilakukan Sidang Tipiring dan dilakukan pengenaan sanksi dan denda sesuai aturan.
Sementara, untuk yang berasal dari luar kota akan dikembalikan ke daerah asal
Ia pun mengimbau semua lapisan masyarakat untuk bisa membantu peran pemerintah. Dengan tidak memberikan uang kepada pengemis, badut atau lainnya dijalanan karena menyalahi aturan.
Sementara itu, Kasat Pol PP, GA Putra Jaya mengatakan memang ada indikasi pengorganisasian para pengemis di Kota Palembang.
Maka, secara tegas akan dilakukan pemberian sanksi administratif dengan menahan KTP yang bersangkutan
"Kita akan sidangkan sekaligus memberikan pembinaan agar tak kembali ke jalan," katanya.
Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polrestabes Palembang dipimpin Iptu Fifin Sumailan bergerak cepat langsung mengamankan diduga pelaku aniaya seorang anak yang dieksploitasi, Rabu (28/4/2021), sekitar pukul 16.00.
Kasus tersebut kini dalam pemeriksaan penyidik Unit PPA.
Adapun identitas wanita berbaju pink yang memukul seorang bocah itu merupakan nenek dari korban.
Usia pelaku sudah 46 tahun, sementara korban delapan tahun.
• Ramalan Zodiak Cinta Besok, Kamis 29 April 2021: Scorpio Humoris Jadi Kunci Aries Bertengkar Taurus?
Pelaku diketahui tinggal di Kecamatan Kertapati.
Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol Irvan Prawira Satya Putra, didampingi Kasat Reskrim, Kompol Tri Wahyudi, melalui Kasubnit PPA, Iptu Fifin Sumailan, mengatakan setelah menerima perintah atasan Kasat Reskrim dan Binma Renakta Polrestabes Palembang untuk mengamankan diduga pelaku.
"Terduga pelaku penganiayaan terhadap anak dan juga pelaku KDRT, pelaku ini merupakan nenek kandung dari anak tersebut.
Diduga juga termasuk dalam ekploitasi anak," ungkap Fifin.
Ketika disinggung penyebab aksi penganiayaan terhadap cucunya sendiri, Iptu Fifin mengatakan, bahwa itu masih akan didalami dan akan diperiksa di interogasi lebih lanjut.
"Masih didalami dan diperiksa penyidik, untuk ancaman hukuman jelas ada," tutupnya.
• Anarki Nugraha Pelaku Begal di IT 3 Palembang yang Mengaku Polisi Saat Beraksi di Jalan Mayor Ruslan
Sedangkan pelaku ketika hendak di wawancarai terkait aksi penganiayaan yang dilakukannya enggan berkomentar dan langsung digiring petugas PPA Polrestabes Palembang, ke ruang PPA Polrestabes Palembang.
" Nanti saja ya, masih mau kita periksa," ungkap Fifin.
Viral di media sosial aksi seorang perempuan yang memukuli anak perempuan kecil yang direkam langsung oleh salah satu warga di Palembang, Rabu (28/4/2021).
Lokasi pemukula di video itu diduga di depan simpang lampu merah RS Charitas Palembang.
Diduga perempuan ini sebagai ibu dari anak tersebut yang tidak terima karena anaknya menyetorkan uang dari mengemis.
Nampak di video yang berdurasi 40 detik ini perempuan berbaju pink bercelana jeans yang dari kejauhan memantau dan menunggu kedatangan anak perempuan di pinggir jalan trotoar.
Ketika anak tersebut menemuinya lalu menjulurkan tangan seperti memberikan uang, namun tiba tiba kepalanya dipukul menggunakan tas.
• Siapakah yang Menamakan Surat di Alquran? Inilah Makna dari Nuzulul Quran yang tak Banyak Diketahui
Anak kecil tersebut nampak kesakitan dan memegangi kepalanya yang habis dipukul, tidak sampai di situ perempuan tersebut marah dan mengomel ngomel kepada anak kecil tersebut.
Tidak lama kemudian perempuan tersebut menjambak-jambak rambut anak tersebut sehingga sang anak nampak kesakitan.
Warga yang sempat merekam adegan dan aksi tersebut dari dalam mobil pribadinya, nampak kasihan dengan sang anak kecil yang di aniaya tersebut dan berkata "Hoy ada apa nanti saya laporkan polisi" ucapnya dalam video.
Lalu kemudian perempuan tersebut nampak takut dan pergi sambil memegangi tangan anak tersebut meninggalkan lokasi tadi.
Akun Instagram yang membuat dalam status video tersebut menuliskan:
"Ga ada otak, anak-anak masih kecil disuruh minta-minta, dapat uang sedikit digebukin. astaga. Lokasi depan lampu merah simpang charitas Palembang dalam" tulisannya.