Hidayah di Bulan Suci Ramadan, Satu Keluarga Hijrah Memeluk Agama Islam, Karena Panggilan Hati
Atas hidayah Allah SWT Novi Robot Bolang bersama istri dan satu anak datang ke Kantor KUA Muara Enim, menyatakan ingin masuk Islam
Penulis: Ardani Zuhri | Editor: Azwir Ahmad
SRIPOKU.COM, MUARA ENIM - Bulan Ramadan 1442 H menjadi tahun bersejarah bagi keluarga Novi Robot Bolang (43) bersama istrinya Susan Aprianti (31) dan anak semata wayang Tera Febrianti Bolang (7).
Atas hidayah Allah SWT warga Kelurahan Air Lintang, Kecamatan Muara Enim, Kabupaten Muara Enim memutuskan datang Kantor KUA Muara Enim, menyampaikan keinginannya untuk memeluk agama Islam.
"Kami datang ke sini (KUA Muara Enim,red) adalah secara sukarela dan panggilan hati serta dorongan keluarga," kata Novi yang asli dari Manado ini di Kantor KUA Muara Enim, Jumat (23/4/2021).
Novi yang sehari-harinya sebagai supir eksepidisi ini, mengaku keinginananya pindah agama dari agama Kristen ke agama Islam, murni atas keinginan sendiri tanpa paksaan .
Baginya agama Islam bukan hal asing dilingkungan keluarga besarnya di Ambon. Karena disana warga Islam dan Kristen hidup berdampingan tentram bertetangga. Disamping itu di dalam keluarga besarnya, dua kakak kandungnya yang telah terlebih dahulu memeluk agama Islam.
"Saya ini, sembilan bersaudara. Saya anak bungsu dari sembilan bersaudara. Kakak saya yang sudah masuk Islam nomor enam dan tujuh," ujar ayah satu anak yang mengaku dari berasal dari keluarga Kristiani.
Pada tahun 2009, ia merantau ke Kabupaten Muara Enim, dan tahun 2012 ia menemukan tambatan hati dan menikah. Selama menikah tidak ada permasalahan dan bahagia sampai ia dikaruniai seorang anak perempuan.
Tinggal dilingkungan mayoritas Muslim, maka anaknya pun ikut ikutan cara Muslim seperti mengaji dan lain-lain, bahkan anaknya sudah hapal beberapa surat pendek Al-Quran.
Dan puncaknya, anaknya minta disekolahkan di MIN (Madrasah Ibtidaiyah Negeri) namun karena dalam Kartu Keluarga (KK) tercantum beragama Kristen anaknya tidak bisa diterima dan arnya masuk bersekolah umum (SD).
"Kemarin anak saya ngebet nian sekolah di MIN. Nanti, pas tamat SD akan saya sekolahkan di MTs," kata Novi.
Harapannya Novi kedepan, setelah masuk Islam, tentu keluarganya ingin belajar agama Islam yang benar dari sumbernya.
Hal senada dikatakan oleh istrinya Susan Aprianti (31) didampingi anaknya Tera Febrianti Bolang (7), bahwa keinginan masuk Islam adalah keinginannya dari dulu.
Sebenarnya tahun kemarin (2020.red) sudah mau masuk Islam, namun karena merasa belum siap akhirnya tertunda. Dan puncaknya, ia tidak tahan lagi karena ada semacam ganjalan dihati jika belum masuk Islam.
Kemudian ia bersama anaknya mengajak suaminya untuk segera masuk Islam. Dan ternyata disambut baik oleh suaminya, apalagi di keluarga suaminya sudah ada yang masuk Islam. Dan dengan tekad yang bulat ia sekeluarga mendatangi KUA Muara Enim menyatakan ingin masuk Islam.
"Alhamdulilah, meski belum masuk Islam ia sekeluarga sudah berpuasa. Doakan saja, tidak ada yang bolong," harap Susan.