Tengah Malam Truk Batubara Terjebak di Sring Jembatan Enim II, Jalan Macet Hingga Listrik Padam
Peristiwa truk batubara terjebak di siring jalan dekat Jembatan Enim II, Kabupaten Muaraenim pada Rabu (21/4/2021) dini hari menyisakan kekesalan.
Penulis: Ardani Zuhri | Editor: Refly Permana
Laporan wartawan Sripoku.com, Ardani Zuhri
SRIPOKU.COM, MUARAENIM - Peristiwa truk batubara terjebak di siring jalan dekat Jembatan Enim II, Kabupaten Muaraenim pada Rabu (21/4/2021) dini hari menyisakan kekesalan tersendiri untuk pengendara yang lain.
Ukuran truk yang hampir memakan seluruh bagian jalan membuat pengendara lain yang melintas terjebak kemacetan.
Para pengendara kendaraan besar yang sudah keburu terjebak kemacetan tidak bisa memutar balik kendaraannya.
Tak hanya itu, listrik di sekitar lokasi juga dipadamkan, padahal saat itu suasana sedang tengah malam.
• Kegiatan yang Dilarang Pemerintah Saat Lebaran 2021 Mudik Lebaran Takbir Keliling, Palembang Gimana?
Kronologi truk batubara terjebak di siring, berawal dua unit truk ukuran besar merk Sany, yakni WDT-SKT90S-02 dan WDT-SKT90S-05, milik PT Gajah Unggul Internasional (GUI) sudah habis masa sewanya.
Kemudian dua unit kendaraan tersebut rencananya akan dibawa ke lokasi tambang di Kabupaten Lahat dengan pengawalan dari Polres Muaraenim.
Ketika berada di lokasi kejadian, kebetulan jalan lintas Sumatera ruas jalan Muaraenim-Tanjung Enim menyempit karena terkena longsor beberapa waktu yang lalu dan sedang dalam perbaikan.
Ketika tiba di lokasi, diduga supir kurang hati-hati melintasi lokasi longsor sehingga ban mobil sebagian terperosok dan membuat mobil terjebak dalam siring.
Karena ukuran mobil yang cukup besar praktis membuat jalan tertutup sehingga seluruh kendaraan besar dan berat terjebak macet, sedangkan kendaraan kecil jenis minibus dialihkan ke jalan lingkar kota Muaraenim milik Kabupaten melalui jembatan Enim III.
• Pagaralam Dilanda Bencana Alam, Hujan Es, Banjir Bandang, dan Kini Batu-batu Berukuran Besar Longsor
Tidak lama kemudian, petugas Lantas Polres Muaraenim melakukan pengaturan dan pengamanan, dan mobil bisa dievakuasi setelah mengerahkan satu unit mobil crane dan satu unit ekscavator sekitar pukul 08.00.
Dan yang membuat warga kesal, selain membuat macet, juga mematikan aliran listrik sekitar tiga jam selama evakuasi.
Menurut salah satu supir truk. Yudi (40) warga Palembang, bahwa ia kesal juga dengan kejadian tersebut, sebab gara-gara insinden itu mereka terpaksa saur hanya minum air putih seadanya.
Sebab posisi mobil mereka terkunci, mau lewat jembatan Enim III tidak bisa sebab disana juga ada jalan longsor dan belum diperbaiki sampai sekarang.
"Kalu tidak ada kejadian tadi, pagi ini kami lah ado di Palembang," pungkasnya.
Ketika dikonfirmasi ke Kapolres Muaraenim, AKBP Danny Sianipar, melalui Kasat Lantas Polres Muaraenim AKP Desy Arianti didampingi Kanit Turjawali, Ipda Ramajuliani membenarkan jika kendaraan tersebut dikawal pada saat mobilisasi dari Muara Enim ke Lahat.
• Terekam CCTV Istri Dubes Belgia Tampar Pegawai Toko hingga Lebam, Karena Dituduh Mencuri
Namun, ketika melintas dilokasi tiba-tiba ban mobil teberem (terperosok) ke kanan jalan sehingga mengakibatkan kendaraan tersebut tidak dapat berjalan terjebak.
Kemudian dilakukan evakuasi dengan menggunakan sebuah mobil crane dan ekskavator. Saat ini, mobil diamankan di Pos Polisi Enim II dan nanti malam baru akan dilanjutkan perjalanannya ke Kabupaten Lahat.
"Alhamdulilah tidak ada korban jiwa hanya kerugian material saja," katanya.
Sementara itu Manager PLN ULP Muara Enim Budi Setiawan, membenarkan pihaknya mematikan aliran listrik karena ada kegiatan evakuasi mobil truk yang tersiring di dekat lokasi tanah longsor dekat jembatan Enim II.
Sebelum terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, pihaknya memilih untuk mematikan aliran listriknya sampai proses evakuasi selesai dilakukan sekitar pukul 08.30.