Virus Corona di Sumsel

Sudah Berlakukan PPKM tapi Kasus Covid-19 di Sumsel Meningkat, Ahli Epidemiologi Ungkap Penyebabnya

Provinsi Sumatera Selatan telah menerapkan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sejak dua pekan lalu.

Penulis: Odi Aria Saputra | Editor: Yandi Triansyah
SRIPOKU.COM/ANTONI AGUSTINO
Ilustrasi Palembang Zona Merah Covid-19 

Laporan wartawan Sripoku.com, Odi Aria

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Provinsi Sumatera Selatan telah menerapkan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sejak dua pekan lalu.

Namun demikian, upaya tersebut nyatanya tak menunjukkan hasil signifikan.

Kasus Covid-19 justru semakin meningkat.

Epidemiologi Unsri, Dr Iche Andriyani Liberty mengungkapkan pemberlakuan PPKM Berbasis Mikro di tujuh kabupaten dan kota yakni Palembang, Prabumulih, Muara Enim, Lubuklinggau, Banyuasin, OKU dan Musi Rawas selama dua pekan justru membuat tingkat kematian di Sumsel semakin tinggi.

"Angka kematian setelah PPKM malah lebih tinggi mencapai 4,80 persen. Lebih tinggi dari sebelum PPKM yakni, 4,75 persen atau di atas nasional 2,7 persen," katanya, Rabu (21/4/2021).

Tak hanya angka kematian, Iche juga mengungkapkan angka positivity rate kasus Covid-19 di Sumsel pun ikut meningkat.

Dirinya mencatat tingginya angka positif naik dari sebelum PPKM 28,61 persen menjadi 29,49 persen.

Angka ini jauh jika dibandingkan standar organisasi kesehatan dunia atau WHO, diangka lima persen.

Selain itu, indikator lainnya adalah tingkat kesembuhan Sumsel masih 89,19 persen atau di bawah angka nasional yang sebesar 90,8 persen.

Lalu tingkat keterisian rumah sakit alami peningkatan mencapai 51 persen atau lebih tinggi dibanding sebelum PPKM yakni 30 persen.

Catatan PPKM selama dua pekan ini seharusnya menurut Iche, menjadi perhatian khusus kepala daerah.

Jika konsep PPKM berbasis mikro berjalan baik, tentu sangat baik dalam melakukan tracing, thretment dan testing.

"Hal ini menandakan kondisi PPKM di Sumsel tidak berjalan secara maksimal. Untuk di Sumsel kenapa tidak maksimal karena implementasinya kurang," tegas Iche.

Dengan kondisi saat ini, Iche menyebut tidak menutup kemungkinan PPKM akan terus dijalankan mengingat kondisi sebaran virus masih tinggi di bumi Sriwijaya dan mobilitas jelang Idul Fitri yang kemungkinan besar akan meningkatkan potensi penularan.

"Kegiatan yang berpotensi menimbulkan kerumunan harus diawasi. Apalagi mobilitas masyarakat jelang lebaran tentu akan tinggi," tuturnya. (Oca)

62 Kelurahaan di Palembang Zona Merah Covid-19, Ratu Dewa Sidak Posko PPKM di Kelurahaan

Kasus Positif Covid-19 di Palembang Bertambah 47 Orang, Selasa 20 April 2021, Total Jadi 9.674 Orang

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved