Bantuan 1 Butir Telur dan Mie Instan Sebungkus Bagi Korban Bencana NTT, Warga: Lelucon, Kami Dihina
Kendati demikian mereka mengungkapkan bahwa masih memiliki sejumlah bahan makanan yang nilainya disebut lebih tinggi dari bantuan tersebut.
SRIPOKU.COM - Warga korban bencana NTT merasa terhina mendapat bantuan 1 butir telur dan sebungkus mi instan.
Warga di Kelurahan Teunbaun, Kecamatan Amarasi Barat, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) merasa kecewa dengan bantuan yang diberikan oleh Pemkab Kupang.
Pasalnya mereka hanya diberi bantuan berupa satu butir telur, sebungkus mi instan, dan satu kilogram beras.
Sejumlah warga merasa bahwa bantuan tersebut adalah sebuah hinaan bagi mereka.
Kendati demikian mereka mengungkapkan bahwa masih memiliki sejumlah bahan makanan yang nilainya disebut lebih tinggi dari bantuan tersebut.
"Bantuan ini, kami anggap sebuah lelucon. Ini kata kasarnya sudah hina kami. Walau kami diterpa bencana seperti ini, tapi kami masih ada pisang, kelapa ubi yang nilainya masih lebih tinggi dari bantuan pemerintah," kata warga bernama Amtiran saat dihubungi Kompas.com, Selasa (20/4/2021).
Baca juga: Subhanallah Momen Haru Syekh Ahmad Al-Misry Mencium Kaki Tegar, Bocah Tanpa Lengan Penghafal Alquran
Baca juga: Mengenal IPDA Yulanda Alvaleri, Kapolsek Polwan Termuda di Indonesia, Polisi Cantik dari Bukittinggi
Baca juga: Bocah 3 Tahun di Muba Tewas, Terseret Air di Selokan Depan Rumahnya, saat Mandi Hujan
Baca juga: Fakta Infus dan Darah Terkuak, Hasil Investigasi Perawat Siloam Dipukul Keluarga Pasien
Baca juga: 7 JAM Terbang Nonstop, Penumpang Gelap di Roda Pendarat Pesawat Terbujur Kaku: Kedinginan
Amtiran juga merasa kesal bantuan diberikan setelah dua pekan bencana melanda yaitu pada 14 dan 17 April.
"Kami masyarakat yang kena musibah langsung di sini bingung dengan pemberian bantuan model begini. Kami tidak habis pikir kok bisa ada bantuan yang model begini padahal bencana besar sekali," ungkap Amtiran.
Sindiran juga disampaikan korban bencana asal Dusun 9, RT 29, RW 14, Desa Merbaun bernama Yuli Bureni.
Bantuan itu diterimanya di rumah ketua RT pada Jumat (16/4/2021).
“Ini bantuan aneh. Kami merasa seperti diolok oleh pemerintah dengan bantuan beras satu kilo dan telur sebutir ditambah mie satu bungkus," kata Bureni.
Bureni menyebutkan, dirinya beberapa waktu lalu juga mendapat bantuan dari pihak lain selain pemerintah, tapi masih lebih banyak jumlahnya.
"Biar kami dapat bantuan sedikit pun kami bersyukur. Tapi ini bantuan satu butir telur kami rasa sangat lucu," kata Bureni sembari tertawa.
Penjelasan camat
Menanggapi keluhan warga, Camat Amarasi Barat Kornelis Nenoharan mengatakan, pihaknya telah mendistribusikan bantuan berupa beras, mi instan, telur, minyak goreng, dan sebagainya kepada masyarakat dalam dua tahap.