Berita Lubuklinggau

Pengangguran di Lubuklinggau Disebut Tinggi, Walikota Meradang: Itu Kajian Dari Mana

"Itu salah satu indikator, jadi kalau itu yang kita lakukan mungkin saja banyak pengnganguran di Lubuklinggau ini," ungkapnya.

Editor: RM. Resha A.U
SRIPOKU.COM / Eko Hepronis
Wali Kota Lubuklinggau SN Prana Putra Sohe saat diwawancarai awak media. Foto diambil Senin (8/6/2020). 

SRIPOKU.COM, LUBUKLINGGAU - Wali Kota Lubuklinggau, SN Prana Putra Sohe meradang Kota Lubuklinggau disebut sebagai kota dengan tingkat pengangguran terbuka (TPK) tinggi di Sumatera Selatan (Sumsel).

Berdasarkan Hasil rilis Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Lubuklinggau tahun 2020 lalu angka TPT di kota ini mencapai 7,41 persen dari 121.049 angkatan kerja kota ini.

"Data Itu sangat menyedihkan, saya tidak tahu itu kajian darimana saya meragukan data itu," kata wali kota yang biasa dipanggil Nanan ini pada wartawan, Minggu (11/4/2021).

Baca juga: Jelang Ramadan, Ini Daftar Harga Sembako di Lubuklinggau: Mulai Merangkak Naik

Baca juga: Pria Tua Penjual Jamu Korban Tabrak Lari di Jalinsum Lubuklinggau, Anak Kirim Pesan untuk Penabrak

Ia menyampaikan, ke depan melalui Dinas terkait akan memerintahkan melakukan pendataan ulang dan kemungkinan hasilnya akan berbeda dari yang sudah dirilis oleh BPS.

"Tapi mungkin mereka (BPS) ada kajian lain, tapi kajian apa, sebab orang awam membacanya seolah-olah melihat angka (7,41 persen) itu gila tapi realitas di lapangan sangat beda," ungkapnya.

Menurutnya, secara secara logika bila penyebabnya karena Pandemi, seluruh dunia juga mengalami.

Bila dikaitkan dengan Lubuklinggau hanya mengandalkan sektor jasa, pasti semua ibu kota provinsi mengalami.

"Termasuk Palembang juga, pasti sektor jasanya merosot semua, tapi khusus Lubuklinggau realitas bisa kita lihat apa?," ujarnya.

Baca juga: Niat Menjambret Siswi Lubuklinggau Berujung Pahit, 2 Pengangguran Ini Babak Belur Dihajar Massa

Baca juga: KAPOLDA Sumsel Kunker ke Lubuklinggau, Wako SN Prana Putra Sohe Serahkan Sertifikat Hibah Lahan

Ia mengatakan, rumus sederhana yang bisa dilihat dan dipakai untuk kajian ini, pertama Lubuklinggau tidak pernah melakukan PSBB, lalu Lubuklinggau juga tidak pernah melakukan PPKM Mikro.

"Itu salah satu indikator, jadi kalau itu yang kita lakukan mungkin saja banyak pengnganguran di Lubuklinggau ini," ungkapnya.

Namun, realitas lapangan kerja di Kota Lubuklinggau sangat banyak, mulai dari menjamurnya caffe-caffe, pembukaan Pizza Hut, pembukaan rumah makan baru, belum lagi minimarket yang banyak menampung tenaga kerja.

"Sekarang bisa dilihat banyak cafe jumlahnya puluhan, pembukaan Pizza Hut, tenaga kerjanya hanya sedikit dari luar, selebihnya banyak masyarakat Lubuklinggau semua," ujarnya.

Baca juga: Aplikasi Lancang Kuning Tangkap Titik Api Di Lubuklinggau, Setelah Dicek Ternyata Warga Bakar Sampah

Baca juga: BPOM Cegah Peredaran 330 Kg Mie dan 1100 Tahu Berformalin di Pasar Inpres Lubuklinggau

Ia pun mengatakan sejauh ini tidak ada rumusnya banyak investasi tapi pengangguran tinggi, tapi biasanya munculnya investasi berbanding lurus dengan menurunnya jumlah penggangguran.

Untuk itu, Ia meminta kepada BPS Kota Lubuklinggau apabila hal-hal semacam itu ingin dipublikasikan, diharapkan untuk koordinasi lebih dahulu dengan pemerintah daerah setempat.

"Dikomunikasikan bagusnya, bukan kita tidak mau keterbukaan informasi, tapi jangan memberikan informasi yang malah membingungkan masyarakat," ujarnya. (Joy/TS)

Sumber: Tribun Sumsel
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved