Berita Palembang

Bertahan Hidup, Cerita Penjual Bunga Tabur di Puncak Sekuning Palembang: Berharap Pandemi Berakhir

Mereka ingin Pandemi Covid-19 lekas berlalu agar aktivitas ekonomi kembali normal dan pendapatan tidak berkurang terutama di saat Ramadan dan Idul Fit

Penulis: Jati Purwanti | Editor: RM. Resha A.U
SRIPOKU.COM/JATI PURWANTI
Penjual bunga tabur di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Puncak Sekuning Palembang, Minggu (11/4/2021). 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Jalanan sekitar Tempat Pemakaman Umum (TPU) Puncak Sekuning Palembang, begitu padat saat Minggu (11/4/2021) pagi.

Lalu lalang kendaraan peziarah dan masyarakat umum berpadu menjadi satu menjadikan kemacetan tak terhindarkan.

Diantara hiruk pikuk kendaraan, Sadiyah (60) bersama cucunya, menawarkan bunga tabur kepada masyarakat yang hendak mengunjungi makam orang-orang tersayang.

Baca juga: BREAKING NEWS : Penggerebekan Kampung Narkoba di Tangga Buntung Palembang, Puluhan Warga Diamankan

Baca juga: 2 Penodong Melawan Petugas Reskrim, Sering Beraksi di Kawasan Monpera Palembang, Begini Nasibnya!

Di tengah terik matahari pagi, dia meneriakkan dagangan bunga taburnya, "bungo, pak. Bungo, bu, (bunga, pak. Bunga, bu)".

Jika belum ada pengunjung yang membeli bunga seharga Rp2.000 per kantong, Sadiyah pun melakukan pekerjaan lain mengiris daun pandan untuk campuran bunga tabur.

"Saya mulai jualan dari Jumat kemarin. Masih sepi. Kemarin malah cucu saya pulang karena cuma bisa jual satu kantong bunga. Maklum, jualan di luar pagar makam," ujar Sadiyah.

Tidak seperti penjual bunga biasanya, perempuan paruh baya ini hanya menjual bunga saat awal bulan Ramadan dan jelang Idul Fitri saja.

Hal inilah yang membuatnya tak kebagian lapak jualan di dalam area pemakaman.

Baca juga: Jadwal Imsak dan Buka Puasa untuk Kota Palembang serta Bacaan Niat Puasa Ramadan 1442 H

Baca juga: Penjara tak Buat Jera, Modal Gergaji Besi, Pria Pengangguran Curi Kabel di Kawasan SMB II Palembang

"Belum banyak yang laku karena enggak jualan di dalam. Apalagi, lapak ketutup mobil yang parkir," katanya.

Selain Sadiyah, di sepanjang jalan juga berjejer para penjual bunga tabur musiman lainnya.

Mereka menggelar lapak beralaskan tikar sederhana atau sekadar membawa meja kecil untuk meletakkan bunga dan beberapa air mineral ukuran 1 liter.

"Saya baru kali ini jualan bunga. Saya bantu mertua. Lapak mertua saya tidak jauh dari sini. Dia tiap tahun menjual bunga di sini," kata Emi sembari menunjukkan lapak bunga milik sang mertua.

Emi mengatakan, membuka lapak bunga berharap di Ramadan kali ini penjualan bunga lebih ramai dibanding tahun lalu.

Baca juga: Indonesia Marketing Asosiation Palembang Dorong UMKM Naik Kelas Pasarkan Produk di Mall

Baca juga: Prakiraan Cuaca Besok, Minggu 11 April 2021 di 33 Kota: Waspada Palembang Hujan Wilayah Lainnya?

Bergeser ke dalam area pemakaman, deretan pedagang bunga sibuk menjajakan bunga yang telah dikemas dalam kantong kresek ukuran kecil.

Pedagang bunga mematok tarif berbeda untuk setiap kantong bunga yakni mulai Rp2.000 hingga Rp3.500 sesuai banyaknya isi bunga.

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved