Berita Palembang
10 Bulan Gaji tak Dibayar, Ratusan Pekerja PT JSC Mogok Kerja, Manajemen Cuma Mengandalkan APBD
Sambil membawa beragam spanduk, para massa yang menggelar aksi mogok kerja ini menuntut manajemen PT JSC membayarkan gaji para pekerja
Penulis: Odi Aria Saputra | Editor: Welly Hadinata
PT Jakabaring Sport City mengaku bakal segera melunasi gaji ratusan pekerjanya yang telah menunggak selama sepuluh bulan, pada bulan April ini.
Direktur Utama JSC, Meina Fatriani Paloh menerangkan PT Jakabaring Sport City (JSC) bakal membayarkan gaji karyawannya yang belum dibayarkan selama 10 bulan pada bulan April ini.
Keterlambatan gaji para pekerja ini diakuinya lantaran PT JSC tidak memiliki uang lagi pasca Asian Games 2018.
"Saya baru menjabat diakhir 2018 dan kondisinya sangat memprihatikan karena tidak memiliki uang lagi," katanya, Kamis (8/4/2021).
Menurutnya, pasca Asian Games uang milik PT JSC digunakan untuk memperbaiki fasilitas hingga membayar beban listrik yang digunakan selama event tersebut yang mengakibatkan JSC kehabisan uang.
Meina mengklaim, pasca Asian Games mereka tidak memiliki satu persen pun dana, ditambah 2019 lalu tidak adanya subsidi dari pemerintah sehingga kita tidak dapat membayar full gaji karyawan.
Untuk mengatasi permasalahan itu, pihaknya membentuk tim marketing untuk bisa membuat JSC komersil dan menghasilkan uang.
"Para pekerja kami harap bersabar, memang saat ini kondisi keuangan kita sedang sulit. Kita bakal membayarkan semua gaji karyawan pada bulan ini," ungkapnya.
Seperti diketahui, ratusan pekerja PT JSC melakukan aksi mogok kerja di depan pintu masuk komplek olahraga Jakabaring Sport City Palembang, Kamis (8/4/2021).
Sambil membawa beragam spanduk, para massa yang menggelar aksi mogok kerja ini menuntut manajemen PT JSC membayarkan gaji para pekerja yang sudah sekitar sepuluh bulan tidak kunjung dibayarkan.
Koordinator Lapangan Aksi Mogok Kerja PT JSC, Hardi Lafsi mengatakan alasan PT JSC hingga saat ini belum membayarkan gaji pekerja lantaran menunggu dana Penyertaan Modal Perusahaan (PMD).
"Kami sudah bosan menerima janji-janji manajemen. Sejak bulan Juni 2019 hingga Maret 2020 gaji kami tak kunjung dibayar," ujarnya.
Dijelaskannya, PT JSC selaku Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang memiliki omzet cukup besar jangan hanya berharap mendapatkan bantuaan dari APBD Provonsi Sumsel saja untuk membayar gaji para pegawai. Selain itu, para pekerja meminta PT JSC untuk membuat peraturan perusahaan yang jelas terkait masalah gaji para pekerja.
"Kita sudah mengadukan hal ini ke dinas ketenagakerjaan tapi sampai sekarang tidak ada kesepakatan untuk masalah gaji. Kita sangat sayangkan dengan sikap PT yang hanya berpatokan dengan APBD," jelasnya.