Kepala BNPT di Mata Najwa Ungkap Kaitan FPI dengan Teror Bom di Makassar

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Boy Rafli Amar, mengungkapkan keterkaitan FPI dengan teror bom di Makassar.

Penulis: fadhila rahma | Editor: Yandi Triansyah
YouTube Mata Najwa
Kepala BNPT ungkap kaitan FPI dengan teror bom di Makassar 

SRIPOKU.COM - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Boy Rafli Amar, mengungkapkan keterkaitan FPI dengan teror bom di Makassar.

Boy mengatakan, terjadi proses baiat pada 2015.

Di tahun itu, kata Boy, tokoh-tokoh yang ditangkap termasuk yang hadir, diantara, Rizaldy, Gustar.

Nama-nama tadi merupakan mentor dari pasangan pengantin bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar.

"Lukman dan Dewi dinikahkan oleh Rizaldy, mereka adalah rekrutan baru, sedangkan monitor dari aparat mereka yang teridentifikasi yang melakukan baiat pada 2015 itu.

Ternyata diantara proses yang berjalan, mereka telah berhasil mengajak di kalangan yang lebi muda lagi," kata Boy di Mata Najwa, Selasa (31/3/2021.

Boy mengatakan, tokoh-tokoh utama sudah ditangkap, namun dalam proses tersebut, ternyata para tokoh tadi sudah merekrut orang baru.

Acara Mata Najwa tadi malam mengangkat tema Di Balik Bom Bunuh Diri.

Menjadi narasumber pada acara itu yakni, Kepala BNPT Boy Rafli Amar, Wawan Purwanto, Deputi VII Badan Intelejen Negara (BIN), Noor Huda, Peneliti Terorisme Yayasan Prasasti Perdamaian.

Selanjutnya Boy memberikan gambaran pada baiat tahun 2015 ada juga yang telah menjadi suami istri yakni Rudi dan Handayani, pelaku bom bunuh diri di Filipina dan melakukan penyerangan di Gereja Katedral.

"Jadi ini adalah sebagai salah satu indikasi, sebagai pertimbangan dikeluarkannya SK bersama dalam pelarangan ormas FPI," kata Boy.

Ada indikasi dan semacam maklumat yang diunggah sosmed yang mendukung Al Qaedah dan ISIS.

Kemudia ada peristiwa baiat dan statemen-statemen lainnya ke publik.

Menurut dia, rangkaian itu pemerintah melihat ada hal-hal yang mengarah kepada membahayakan masyarakat, yaitu ajakan-ajakan, hasutan hasutan.

"Dari proses itu lahir mereka-mereka yang melakukan aksi teror. Ada juga diantara mereka hari ini yang ditangkap itu hadir, dan melakukan perekrutan yang lebih muda lagi," kata dia.

Halaman
123
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved