Siapa Irene Sukandar, Grandmaster Catur yang Kalahkan Dewa Kipas, Pecatur Wanita yang Disegani Dunia
Lantas siapa sebenarnya Irene Sukandar yang berhasil kalahkan Dewa Kipas? sehebat apakah dia? berikut ulasannya.
Penulis: Nadyia Tahzani | Editor: Welly Hadinata
SRIPOKU.COM -- Selain nama Dewa Kipas, ada juga yang namanya Irene Sukandar yang sukses mencuri perhatian publik.
Ya, Irene Sukandar juga menjadi perbincangan warganet usai ramainya polemik melawan Dewa Kipas.
Irene Sukandar yang mempunyai title Grandmaster Wanita catur Indonesia ini mengatakan polemik tentang Dewa Kipas telah membuat para pecatur profesional Indonesia merasa malu.
Beberapa waktu yang lalu, Irene berbicara ke publik mengenai penutupan akun Dewa Kipas ini.
Berdasarkan akumulasi data, Irene mengatakan bahwa 95 persen akun Dewa Kipas melakukan kecurangan.
Dengan grafik permainan Dewa Kipas, Irene mengatakan bahwa seharusnya akun tersebut sudah menjadi juara dunia catur.
Pernyataan Irene pun membuat Dadang Subur yang merupakan pemilik akun Dewa Kipas tersinggung dan bersedia bermain catur untuk melawannya.
Baca juga: Suara Kami tak Bisa Dibeli Jelang PSU di PALI Warga Pastikan Golput Akan Turun
Baca juga: Hindari 9 Kesalahan Memasak yang Bisa Bahayakan Kesehatan, Tanpa Sadar Sering Dilakukan Sehari-hari
Baca juga: Bila Anda Patah Hati Segera Hindari dan Lakukan Beberapa Hal Berikut Ini
Seperti yang kita ketahui, Irene Sukandar menang melawan Dewa Kipas.
Dewa Kipas menyerah saat pertandingan babak ke tiga.
Pemilik nama asli Dadang Subur ini mengakui kehebatan dari gadis cantik Irene Sukandar.
Lantas siapa sebenarnya Irene Sukandar? sehebat apakah dia? berikut ulasannya.
Bernama lengkap Irene Kharisma Sukandar, sosok tersebut merupakan Grand Master Catur Putri asal Indonesia.
Lahir di Jakarta, 7 April 1992 lalu, perempuan yang kini menyandang salah satu gelar tertinggi di kasta percaturan nasional ini ternyata memiliki nama lengkap Irene Kharisma Sukandar.
Bakatnya terlihat sejak kecil, Irene sudah aktif berlatih di Sekolah Catur Utut Adianto pada tahun 1999, yang berarti sejak usianya 7 tahun.
Gelar juara sendiri pertama didapatkan pada saat ia duduk di kelas 5 SD.
