Tahun Ajaran Baru, Sekolah di Palembang Bisa Tatap Muka Namun Ini 5 Saran Ahli Epidemiologi Sumsel
"Meskipun memang vaksin berkontribusi menekan penularan. Harusnya dipertimbangkan sesuai dengan cakupan vaksinasi," ujarnya.
Penulis: maya citra rosa | Editor: RM. Resha A.U
Laporan wartawan Sripoku.com, Maya Citra Rosa
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Vaksinasi bagi 11 penerima kelompok prioritas sedang menjadi perhatian penuh dari pemerintah Kota Palembang.
Terutama bagi bidang pendidikan, yang akan memprioritaskan para guru di kota Palembang untuk mendapatkan vaksin lebih dahulu.
Prioritas vaksin pada para guru tersebut sebagai persiapan pembelajaran tatap muka saat Pandemi, beberapa waktu ke depan.
Baca juga: Disdik Palembang Sebut Tahun Ajaran Baru Bisa Saja Sekolah Tatap Muka, Dengan Catatan
Baca juga: Disdik Sumsel Sebut tidak Ada Uji Coba Sekolah Tatap Muka, Vaksinasi Covid-19 untuk Guru Dimulai
Namun sebelum mempersiapkan sekolah tatap muka, Ahli Epidemiologi Sumsel, Dr. Iche Andriyani Liberty, SKM, M.Kes meminta agar Pemerintah Kota Palembang dapat mengkaji serta mengukur parameter setiap sekolah untuk mempersiapkan sekolah tatap muka.
Selain protokol kesehatan, hal lain yang harus diperhatikan adalah pengaturan mekanisme kapasitas dalam pembelajaran di kelas yang bagaimana seharusnya diberlakukan.
Hal ini karena meskipun tenaga pendidik sudah divaksin, namun orang tua kemungkinan ada yang belum, serta murid-murid juga belum diberikan vaksin.
"Meskipun memang vaksin berkontribusi menekan penularan. Harusnya dipertimbangkan sesuai dengan cakupan vaksinasi," ujarnya.
Baca juga: UPDATE Sekolah Tatap Muka di Palembang Bulan Juli 2021, Wawako : Setelah Semua Guru Disuntik Vaksin
Baca juga: 4 Bahasa Tubuh Saat Rapat Virtual Wajib Diterapkan, Meski tak Tatap Muka Cara Ini Efektif Dilakukan
Ia menyarankan, minimal setelah 50 hingga 70 persen cakupan vaksinasi selesai, maka sekolah tatap muka dirasa dapat dibuka kembali.
Berikut ini mekanisme pembelajaran yang harus diperhatikan oleh pemerintah untuk mempersiapkan sekolah tatap muka.
1. Jumlah atau kapasitas siswa yg hadir, minimal 50:50, atau bisa dikombinasikan antara daring dan luring untuk awal-awalnya.
2. Lama waktu belajar tidak bisa full, juga waktu masuk, istirahat dan pulang juga harus diatur dengan ketat.
3. Proporsionalitas atau sebanding sarana dan prasarana Protokol kesehatan harus dipastikan ketersediaannya.
4. Protokol Kesehatan harus ditegakkan, jadikan masker sebagai atribut siswa dan guru.
"Jika perlu ketika ada murid yang tidak pakai dengan benar, ya dihukum," ujarnya.
5. Guru maupun siswa harus ada assesment atau penilaian setiap hari bagi guru dan siswa terkait kondisi kesehatan.
Baca juga: Fitri Minta Bantuan Kemendik-Kemenkes Cukupi Kouta Vaksin Guru, Demi Sekolah Tatap Muka di Palembang
Baca juga: 825 Guru di Kota Palembang Mulai Divaksin, Jika Juli 2021 Selesai Sekolah Tatap Muka Bisa Dibuka
"Ya harus ada petugas khusus dari sekolah untuk mengawasi hal ini, bisa juga komunikasi dengan puskesmas daerah setempat," ujarnya, Minggu (21/3/2021).
Selain itu, nantinya sekitar 17 ribu guru di Kota Palembang, baik dari sekolah negeri, swasta tingkat PAUD, TK, SD, dan SMP akan segera menerima vaksinasi Covid-19 bulan April 2021 mendatang.
Setelah vaksinasi berjalan, Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Palembang memastikan tahun ajaran baru sekolah akan berlangsung secara tatap muka.
Kepala Disdik Kota Palembang, Ahmad Zulinto mengatakan vaksinasi untuk guru dan OPD sudah berjalan, namun masih banyak kuota vaksin yang harus dipenuhi untuk mempersiapkan sekolah tatap muka.
Baca juga: Vaksinasi Covid-19 untuk Guru tidak Akan Serta Merta Membuat Sekolah Tatap Muka di Sumsel Dibolehkan
Baca juga: Anak-anak Rindu Sekolah Tatap Muka, Herman Deru Pastikan tenaga Pendidik Segera Divaksinasi Covid-19
Pihaknya sudah meminta izin kepada IDI dan IDAI untuk membuka sekolah tatap muka.
Namun permintaan tersebut dapat dilakukan jika vaksinasi guru selesai.
"Jumlah guru yang dihitung itu ada sekitar 17 ribu guru, baik dari PAUD, TK, SD, SMP baik negeri maupun swasta, ditambah dari Kemenag," ujarnya.
Zulinto memastikan Juni 2021, saat pembukaan tahun ajaran baru, sekaligus sekolah tatap muka dapat berjalan kembali.
"Kita tidak tidak bisa merekomendasikan sekolah tatap muka sebelum guru divaksin, April ini dimulai kalau selesai Juni 2021 bisa dibuka kembali," ujarnya.