Dikabarkan Meninggal Sejak Tsunami Aceh, Asep Polisi Asal Palembang Ditemukan Jadi Pasien RSJ
Seorang polisi yang berasal dari Palembang dan bertugas di Aceh kala itu menjadi korban bencana gempa dan tsunami Aceh.
Penulis: Tria Agustina | Editor: Welly Hadinata
SRIPOKU.COM - 17 tahun berlalu, bencana alam yakni Tsunami Aceh menyimpan cerita mengejutkan dibaliknya.
Tsunami Aceh yang merupakan bencana alam terbesar itu terjadi pada 26 Desember 2004.
Gelombang tsunami menyapu pesisir Aceh pasca gempa dangkal berkekuatan M 9,3 yang terjadi di dasar Samudera Hindia.
Gempa yang terjadi, bahkan disebut ahli sebagai gempa terbesar ke-5 yang pernah ada dalam sejarah.
Bahkan kejadian gempa dan tsunami Aceh diabadikan dalam bentuk museum.
Museum Tsunami Aceh merupakan monumen simbolis untuk mengenang bencana gempa bumi dan tsunami di Aceh pada tahun 2004. Bangunan ini menyimpan berbagai bukti kedahsyatan tsunami 2004, serta sebagai pusat pendidikan dan tempat perlindungan darurat ketika terjadi tsunami.
Dibalik bencana besar tersebut, ternyata ada sebuah kisah baru terkuak.
Seorang polisi yang berasal dari Palembang dan bertugas di Aceh kala itu menjadi korban bencana gempa dan tsunami Aceh.
Bahkan ia dinyatakan hilang selama kejadian 17 tahun yang lalu tersebut.
Kini kabarnya seorang anggota polisi yang hilang tersebut ditemukan di rumah sakit jiwa.
Informasi ini dibagikan oleh akun Instagram @ndorobeii hari ini, 17 Maret 2021.
Informasi ini didapat dari seorang anggota polisi dengan nama akun @yuri_mbeling.
Gembira bercampur bingung saat seorang sahabat menginformasikan telah ditemukan seorang personil Polisi bernama Asep yang bertugas sebagai pasukan Bantuan Keamanan Operasional Brimob Resimen II Kedung Halang Bogor ke Polda Aceh dan bertugas sebagai Poskotis Brimob Peukan Banda Aceh tahun 2004.
Saat itu Asep masih sebagai Bhayangkara Muda dan menyemat pangkat sebagai Ajun Brigadir Polisi (Abrip).
Beliau adalah lulusan Sekolah Tamtama Polri tahun 1999/2000.