Akan Ada Masa Dimana Tiga Bulan Tanpa Hujan, Prediksi BMKG Sumsel untuk Musim Kemarau Tahun 2021

Hari tanpa hujan di Sumsel tahun ini diprediksi sekitar tiga bulan di puncak kemarau, dimulai dari Juni, Juli, Agustus, sampai September awal.

Penulis: Odi Aria Saputra | Editor: Refly Permana
sripoku.com/reigan
PLH Bupati PALI Syahron Nazil saat berjibaku memadamkan api saat karhutla terjadi di PALI beberapa waktu yang lalu. 

Deru menilai, kondisi air saat kemarau yang menipis menyulitkan proses pemadaman di gambut dalam. Terkadang, api hanya padam di permukaan namun tetap menyala di bagian bawah.

"Sepuluh daerah di Sumsel rawan karhutla. Kita harus usahakan gambut tidak boleh kering, dibutuhkan stok air agar permukaan terjaga minimal lebih dari 30 sentimeter agar tetap lembab," ujar Deru. 

Jangan lupa juga subscribe, like dan share channel Instagram Sriwijayapost di bawah ini:

BREAKING NEWS: 3 Karyawan Rumah Makan di Jakabaring Diduga Keracunan, Seorang Meninggal Dunia

Dijelaskannya, penanganan karhutla tahun 2020 di Sumsel berjalan cukup baik.

Satgas berhasil mencegah lahan yang terbakar tidak menjalar lebih luas, sehingga pada tahun kemarin Sumsel masuk dalam kategori zero hotspot. 

Menurutnya, keberhasilan itu tidak semata-mata karena penanganan saat musim karhutla, melainkan edukasi dan sosialisasi yang dilakukan ke masyarakat dan perusahaan.

Maka dari itu, pada tahun ini Pemprov Sumsel bakal bertekad membuat Sumsel kembali bebas asap. 

"Karhutla 2020 lalu menurun berkat sosialisasi dan edukasi kepada pemilik lahan yang berangsur menyadarinya tentang dampak buruk karhutla.

Tahun ini kita targetkan juga bebas asap," tegas Deru.

ilustrasi
Update 12 Maret 2021. (https://covid19.go.id/)
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved