Breaking News

Akan Ada Masa Dimana Tiga Bulan Tanpa Hujan, Prediksi BMKG Sumsel untuk Musim Kemarau Tahun 2021

Hari tanpa hujan di Sumsel tahun ini diprediksi sekitar tiga bulan di puncak kemarau, dimulai dari Juni, Juli, Agustus, sampai September awal.

Penulis: Odi Aria Saputra | Editor: Refly Permana
sripoku.com/reigan
PLH Bupati PALI Syahron Nazil saat berjibaku memadamkan api saat karhutla terjadi di PALI beberapa waktu yang lalu. 

Laporan wartawan Sripoku.com,  Odi Aria

SRIPOKU.COM,  PALEMBANG - Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sumsel memprediksi pada musim kemarau tahun 2021 ini, provinsi Sumsel bakal mengalami tiga bulan tanpa hujan.

Hari tanpa hujan di Sumsel tahun ini diprediksi sekitar tiga bulan di puncak kemarau, dimulai dari Juni, Juli, Agustus, sampai September awal.

Meski demikian,  BMKG Sumsel mempredikisi kemarau tahun ini tidak sekering tahun 2019, tetapi lebih kering dari tahun kemarin. 

Mengenal Nyayu Aulia Nur Fatonah yang Tetap Menari Meski Masa Pandemi, Pernah ke Jepang & India

"Tahun ini agak kering ,sebagian wilayah sudah memasuki musim kemarau.

Potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) mulai muncul dengan puncak kemarau terjadi di bulan Agustus 2021 mendatang," kata Kepala Stasiun Klimatologi Palembang, Hartanto, Minggu (14/3/2021).

BMKG Sumsel memprediksi musim kemarau di tahun 2021 akan lebih kering dari tahun 2020. Hal ini diprediksi dapat memperparah kekeringan dan dapat menyebabkan karhutla di Bumi Sriwijaya. 

Diakuinya, kondisi kemarau akan berjalan dengan hari tanpa hujan selama tiga bulan.

Jangan lupa subscribe, like dan share channel Youtube Sriwijayapost di bawah ini:

BMKG Sumsel telah melihat sinyal awal kondisi kekeringan karena tidak adanya hujan saat kemarau nanti.

"Kemarau tahun ini tidak separah 2019, tetapi kita harus tetap waspada karena akan berpotensi terjadinya karhutla," tegasnya. 

Lagu Barat Terpopuler Viral di TikTok, Lirik dan Terjemahan Lagu Heartbreak Anniversary oleh Giveon

Menyikapi hal itu, Pemerintah Provinsi Sumatra Selatan pada tahun 2021 ini telah menetapkan sepuluh daerah di Bumi Sriwijaya rawan terjadi Kebakaran Hutan dan Lahan (karhutla).

Adapun kesepuluh daerah rawan karhutla di Sumsel, yakni adalah Ogan Ilir, Musi Banyuasin, Ogan Komering Ilir, Banyuasin, Muaraenim, Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Musi Rawas, Musi Rawas Utara, OKU, dan OKU Timur. 

Gubernur Sumsel, Herman Deru, mengatakan dari prediksi Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sumsel,  kemarau tahun ini akan sama seperti tahun 2019 lalu. Dimana kadar air di lahan gambut akan menipis dampak terjadinya musim kemarau. 

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved