Bupati OKU Kuryana Azis Meninggal Dunia

Jadikan Rumah Posko Koko di Pilkada 2020 OKU, Eddy Yusuf Ikut Sedih Kuryana Azis Meninggal

“Rumah ini akan menjadi posko kotak kosong, dan sampai sekarang sudah banyak masyarakat berdatangan kesini,” terang Eddy Yusuf.

Editor: Refly Permana
SRIPOKU.COM/LENI JUWITA
Posko relawan kolom kosong Pilkada OKU yang menempati rumah pribadi H Eddy Yusuf SH MM. 

Namun sayangnya regulasi yang ada tidak mengatur tentang pemberlakuan yang sama antara kolom kosong dan balon. 

Eddy Yusuf mencontohkan balon bupati-wabup ada tim kampanye dan ada saksi di TPS (Tempat Pemungutan Suiara) .

Jangan lupa juga subscribe, like dan share channel Instagram Sriwijayapost di bawah ini:

Sebaliknya kotak kosong (kolom kosong—red) tidak ada  tim kampanye dan tidak ada saksi di TPS.

Itulah sebabnya ,   Eddy Yusuf bersama tinm dan pendukungnya bertekad akan mengawal kotak kosong sampai  tahapan pemilihan bupati-wakil bupati  selesai.

Dewi Asmara Racuni Mertuanya Terkuak dari Kucing & Ayam yang Mati, Korban Sempat Dikira Sakit Biasa

Dikesempatan itu Eddy Yusuf menegaskan, sebenarnya tidak ada sedikitpun niat dirinya untuk mengikuti bursa pemilihan bupati OKU.

Namun inisiatif masyarakat yang merasa tidak puas dengan hasil kerja pemimpin sekarang  terus mendorong Eddy Yusuf untuk kembali maju di pilkada OKU 2020.

“Aku tidak lagi mencari namo atau harta, makan sepiring dengan dengan isteri lagi dak teabis, tapi rakyat OKU bemobil-mobil datang ke rumah nyuruh aku maju ,” terang Eddy Yusuf .

Sebagai mantan bupati OKU, Eddy Yusuf menilai wajar banyak masyarakat OKU yang menginginkan dirinya maju lagi, karena masyarakat  menginginkan kemajuan di Kabupaten OKU.

Melihat masyarakat sangat berharap , akhirnya hati  Eddy Yusuf  luluh juga dan mulai menyusun langkah-langkah, seperti menjalin komunikasi dengan partai politik  yang memiliki wakil di DPRD OKU.

Dan jangan lupa subscribe, like dan share channel Tiktok Sriwijayapost di bawah ini:

Seorang Warga Sumbar Dirampok di Musi Rawas Usai Kenalan dengan Seorang Perempuan Lewat Facebook

Menurut Eddy Yusuf untuk maju mengikuti bursa pemilihan bupati OKU dirinya  sudah memenuhi  dukungan syarat minimal 7 kursi cukup untuk kendaraan politiknya.

Maka partai politik yang dipilih adalah Hanura (4 kursi) dan PKB (3 kursi), bahkan menurut Eddy Yusuf dia juga sudah sempat mengasih uang “tanda jadi” .

Namun partai karena  partai politik  sifatnya masih sentralistik oligarki mematahkan harapannya, Pimpinan Pusat Partai memutuskan lain walaupun ada pengurus partai didaerah namun keputuan tetap  kewenangan pusat.

“Barang yang sudah kito ikat bae tetak wong,” tandas Eddy Yusuf sambil terkekeh.

Halaman
123
Sumber: Tribun Sumsel
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved