Konflik Partai Demokrat
Pengamat Nilai Dua Kubu Partai Demokrat akan Sulit Rekonsiliasi, SBY Menyesal
Pasca-Kongres Luar Biasa (KLB) di Sumatera Utara, memunculkan dua kubu di Partai Demokrat. Pengamat menilai, kedua kubu akan sulit rekonsiliasi.
"Jadi tahapan pengadilan ini hampir bisa dipastikan akan terjadi. Karena sampai hari ini saya melihat agak sulit terjadi kongres rekonsiliasi seperti partai Golkar terdahulu. Jadi katakanlah ada dua skenario, skenario PKB dan skenario Golkar, saya cenderung melihat berdasarkan dinamika yang terjadi Partai Demokrat akan menjalani skenario PKB. Dimana keputusan final siapa yang akan memiliki legitimasi final secara hukum, memenuhi azas legalitas melalui pengadilan," katanya.
Jumat malam, Ketua Majelis Tinggi Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) beberapa kali mengelus dada, saat menyebut nama Moeldoko.
Momen tersebut terjadi saat SBY menyampaikan responsnya terkait pelaksanaan KLB yang anggota DPR RI Jhoni Allen Marbun Cs di Deli Serdang, Sumatera Utara.
Awalnya SBY menyebut Moeldoko sangat tega dan berdarah dingin, lantaran mengkudeta putranya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dari posisi Ketum Partai Demokrat.
"Banyak yang tidak percaya bahwa KSP Moeldoko yang bersekongkol dengan orang dalam, benar-benar tega dan dengan darah dingin melakukan kudeta ini," ujar SBY saat konferensi pers di Perumahan Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat.
SBY juga menyebut Moeldoko tidak berjiwa kesatria, lantaran berusaha merebut posisi Ketum Partai Demokrat dengan cara ilegal dan inkonstitusional.
"Sebuah perebutan kepemimpinan yang tidak terpuji, jauh dari sikap kesatria dan nilai-nilai moral," kata Presiden Ke-6 RI tersebut.
Dan jangan lupa subscribe, like dan share channel Tiktok Sriwijayapost di bawah ini:
Perbuatan Moeldoko bahkan disebut SBY telah mempermalukan TNI. "Dan hanya mendatangkan rasa malu bagi perwira dan prajurit yang pernah bertugas di jajaran Tentara Nasional Indonesia," kata SBY.
SBY mengungkapkan penyesalan pernah memberikan sejumlah jabatan kepada Moeldoko. Diketahui, Moeldoko pernah menjabat Kepala Staf TNI AD sejak 20 Mei 2013.
Saat itu SBY menunjuk Moeldoko sebagai KSAD menggantikan adik iparnya, Pramono Edhie Wibowo, yang memasuki masa pensiun.Moeldoko juga diangkat menjadi Panglima TNI periode 2013 - 2015.
Kmeudian, Moeldoko diusulkan SBY untuk menjad Panglima TNI menggantikan Agus Suhartono. Presiden ke-6 RI itu kini mengungkapkan penyesalan dan rasa bersalahnya sembari mengelus dada.
"Termasuk rasa malu dan rasa bersalah saya yang dulu beberapa kali memberikan kepercayaan dan jabatan kepadanya (Moeldoko)," kata SBY sembari mengelus dada.
SBY lantas memohon ampun kepada Allah SWT karena telah memberikan kepercayaan kepada Moeldoko."Saya memohon ampun kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa atas kesalahan saya itu," kata SBY.****
Penulis: tribun network/ditya/genik
Serta Jangan lupa Like fanspage Facebook Sriwijaya Post di bawah ini:
