Penanganan Covid 19

TKW Arab Saudi Bawa Virus Corona Jenis Baru  B117-UK Asal Inggris, Jejak Masuk ke Jawa Barat

Satgas Penanganan Covid-19 Karawang, Jawa Barat, menduga Covid-19 varian baru B117-UK dibawa kedua pasien dari Arab Saudi.

Editor: Sutrisman Dinah
Tribunnews.com
Ilustrasi: Varian baru virus corona 

Semua kontak erat ditelusuri dan diwajibkan menjalani swab test PCR.

Sampel-sampelnya langsung dikirim ke Balitbang Kementerian Kesehatan untuk dilakukan whole genome sequencing.

"Sequencing genome tersebut dilakukan untuk mengetahui kepastian gennya. Jadi ada pemeriksaan lebih dalam," kata Fitra.

Gubernur: Jangan Panik

Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta masyarakat Jawa Barat tidak panik atas penemuan dua kasus Covid-19 varian baru ini.

Kedua pasien tersebut terpapar virus corona jenis baru yang diidentifikasi sebagai B117-UK, dinyatakan sembuh dari Covid-19 dan tetap menjalani isolasi mandiri. Varian baru virus corona ini, pertama kali ditemukan di Inggris.

Gubernur mengungkapkan bahwa dua warga Jabar ini, tiba di Tanah Air melalui Bandar Udara Soekarno-Hatta akhir Januari lalu.

"Per hari ini, datanya baru dua orang yang terkena virus corona varian ini. Pasti impor ya, bukan varian mutasi lokal. Jadi makanya dua orang di Karawang Ini tercatat bepergian internasional. Kemudian Bagaimana treatment-nya, kami sudah meminta Dinas Kesehatan bersama Unpad," kata Gubernur di Markas Kodam III Siliwangi, Rabu kemarin.

Ridwan Kamil menegaskan, dua pasien ini telah ditangani dengan baik dan kini dinyatakan negatiif Covid-19. Mereka telah menjalani prosedur warga Negara Indonesia yang kembali ke tanah air, dengan menjalani isolasi selama 10 hari.

"Itu sudah dilaksanakan, namun ternyata prosedur 10 harinya sudah, tapi virusnya tidak mau hilang. Oleh karena itu, tim sedang melacak, mengisolasi tambahan, tracking testing lagi kepada kontak erat," katanya.

Menurutnya, kedua orang tersebut tetap menjalani isolasi mandiri sebagai tindakan antisipasi. 

Ridwan Kamil menginstruksikan Bupati, Dandim, Kapolres, dan seluruh jajaran di Karawang mengantisipasi kemungkinan penyebaran virus varian baru. "Jangan sampai membesar dan kita akhirnya tidak bisa mengendalikan.

Mumpung masih kecil dan mungkin juga bisa ada hal-hal lain untuk segera kita deteksi. Kita tahu kalau sudah telat harga treatment-nya itu sangat mahal," katanya.

Ia mengatakan sedang menunggu kajian para ahli dan akademisi jika virus yang bermutasi itu ditemukan kembali di Jawa Barat.

"Bagaimana nasihat buat kami-kami dalam merespon treatment-nya. Apakah sama, apakah tidak atau bagaimana, kami sedang menunggu kajian," katanya.

Halaman
123
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved