Cuma Mitos, Jerawat Bisa Lenyap Karena Gunakan Masker Sperma
Salah kaprah masker sperma untuk mengatasi jerawat bermula dari kandungan alami sperma seperti zinc yang miliki formula antioksidan dan antiperadangan
SRIPOKU.COM, JAKARTA - Bagaimana komentar anda jika ada orang memakai masker muka untuk perawatan berbasis sperma?
Anda setuju atau justru sebaliknya, menolak?
Jawabannya mungkin ada yang setuju dan ada yang tidak.
Betul kan?
Seliweran video
Kini penggunaan masker sperma lagi tren.
Beberapa kali ada video berseliweran memuat orang melakukan perawatan memakai masker muka berbasis sperma.
Menurut klaim yang beredar, mengoleskan sperma ke muka bisa menghilangkan jerawat, mencegah penuaan, sampai membuat kulit kian terawat.
Lantas, apakah sperma benar-benar bagus untuk masker muka?
Faktanya, hingga kini tidak ada bukti ilmiah yang mendukung klaim sperma punya manfaat untuk kulit.
Kendati terbuat dari bahan alami, mengoleskan cairan tubuh ini memiliki risiko bagi kesehatan.
Mari, kita kupas satu demi satu kebenarannya.
Baca juga: Terjangkit Virus Corona Merusak Kualitas Sperma, Hasil Penelitian di Jerman
Melansir Healthline, selama ini banyak forum jerawat dan blog kecantikan yang mengulas manfaat sperma bisa untuk menyembuhkan jerawat.
Namun, nihilnya penelitian membuat klaim sperma untuk jerawat ini hanya mitos belaka.
Salah kaprah masker sperma untuk mengatasi jerawat bermula dari kandungan alami sperma seperti zinc yang memiliki formula antioksidan dan antiperadangan.
Tapi perlu diketahui, kandungan antioksidan dan antiperadangan yang terkandung dalam sperma tidak signifikan.
Sehingga, menggunakan masker organik atau alami ini tidak berkhasiat untuk menghilangkan jerawat dan bekasnya.
Jika kalian sedang bergelut dengan masalah kulit sejuta umat ini, gunakan pengobatan dan perawatan kulit yang tepat.
Cara menghilangkan jerawat ringan bisa dengan menggunakan produk perawatan kulit (skincare) yang mengandung asam salisilat, benzoil peroksida, atau bahan terpercaya lainnya.
Untuk jerawat membandel, cara mengatasi masalah kulit ini memerlukan perawatan facial, chemical peel, ditunjang produk perawatan kulit dari dokter.
Selain jerawat, sperma juga disebut bagus untuk masker muka untuk mencegah penuaan dini.
Tapi, lagi-lagi klaim ini tidak berdasar.
Baca juga: Jual-Beli Sperma Terancam 5 Tahun Penjara, Banleg Bahas Draft RUU Ketahanan Keluarga
Kandungan antioksidan secara alami memang bisa menghilangkan kerutan halus.
Namun, kandungan antioksidan dalam sperma tidak signifikan untuk mencegah penuaan dini.
Untuk mencegah penuaan dini, gunakan perawatan kulit yang mengandung vitamin C, retinoid, gliserin, asam hialuronat, dan selalu pakai tabir surya di siang hari.
Ada juga yang menyebut protein dalam sperma bisa memberikan tambahan manfaat untuk kulit.
Klaim lagi-lagi keliru.
Kendati sperma mengandung lebih dari 200 protein, namun jumlahnya terlalu kecil.
Dalam 100 mililiter sperma, kandungan proteinnya rata-rata cuma lima miligram.
Agar kulit senantiasa kencang dan bebas kerutan, rata-rata, wanita butuh 46 gram protein per hari, sedangkan pria butuh 56 gram protein per hari.
Untuk memenuhi kebutuhan protein per hari, konsumsi makanan tinggi protein seperti daging bebas lemak, ayam tanpa kulit, tahu, kacang-kacangan, sampai buncis.
Baca juga: Nikita Mirzani Ingin Punya Anak, Cari Donor Sperma dari Bule Ganteng, Ambil Cuti Setelah PSBB
Baca juga: 3 Bulan Tak Berhubungan, Nikita Mirzani Jalani Operasi Alat Vital, Kebiasaan Minum Sperma Terungkap
Alergi
Alih-alih mendapatan kulit mulus bebas jerawat, mengoleskan sperma sebagai masker untuk menyembuhkan jerawat rentan memicu reaksi alergi.
Dilansir dari Cosmopolitan, salah satu bahaya masker sperma adalah timbulnya reaksi alergi.
Sejumlah orang punya alergi terhadap protein yang terkandung dalam sperma. Dampaknya, bisa memicu masalah kulit dermatitis.
Dermatitis ditandai dengan gejala kulit merah, kering, bengkak, dan sangat gatal.
Selain itu, cairan tubuh seperti sperma bisa jadi medium penularan penyakit menular seksual. Penyakit ini tak hanya menyebar lewat hubungan seksual.
Sperma yang mengandung kuman dapat menjadi pintu penularan penyakit ketika melewati selaput lendir seperti bibir, lubang hidung dan mata.
Jenis penyakit menular seksual yang bisa menular lewat selaput lendir di wajah di antaranya herpes, klamidia, dan gonore.
Mata adalah bagian tubuh yang paling rentan.
Herpes okular, misalnya, dapat menyebabkan peradangan sampai kehilangan penglihatan.
Pakai masker sperma yang tidak steril juga bisa memicu penyakit konjungtivitis klamidia.
Kendati dampaknya tidak separah herpes okular, namun dampaknya bisa membuat bagian tubuh yang terinfeksi mengalami gejala panas seperti terbakar, kemerahan, dan keluar cairan.
Sebelum menggunakan masker sperma untuk menyembuhkan jerawat atau masalah kulit lain, pertimbangkan dulu segala risikonya.
https://health.kompas.com/read/2021/02/26/210100568/apakah-sperma-bagus-untuk-masker-muka-