Gulo Puan, Makanan Bangsawan yang Sering Dilupakan
Umumnya pelanggan panganan manis yang berbahan dasar susu kerbau dan gula merah (aren) ini adalah anak-anak yang membeli dalam porsi kecil sendokan
“Gulo Puan, menurut ceritanya adalah makanan yang disukai masyarakat bangsawan Palembang.
Dahulu, Gulo Puan diantar oleh pembesar dari Pampangan sebagai sebah atau upeti kepada Sutan Palembang”, ujar Vebri.
Pada tahun 90-an ke bawah masih ada penjaja Gulo Puan di perkampungan Palembang.
Umumnya pelanggan panganan manis yang berbahan dasar susu kerbau dan gula merah (aren) ini adalah anak-anak yang membeli dalam porsi kecil sendokan.
Setelah itu, Gulo Puan biasanya dijual di pasar Jumat di depan Masjid Agung Palembang , Pasar 26 Ilir dan dan Pasar Loak Cinde pada setiap Minggu pagi.
Hingga saat ini, menurut Vebri, umumnya peminat Gulo Puan adalah wong Palembang, baik yang berada di dalam kota maupun wong Palembang yang merantau.
“Hampir setiap hari ada saja yang memesan Gulo Puan di luar kota.
Untuk keluar kota, kita sudah mengirim ke Bali, Bangka Belitung, Bengkulu, Jakarta, Tanggerang, Bekasi, Prabumulih, Pagaralam dan lain-lain,” jelas Vebri.
Gulo Puan adalah makanan khas, unik, tidak ada di tempat lain dan sudah langka.
Oleh karenanya, Gulo Puan harus dilestarikan dan dicatatan dalam Warisan Budaya Indonesia.
Untuk itu, Vebri sudah membuat komitmen dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumatera Selatan untuk melakukan kunjungan ke Pampangan membuat dokumen tulis dan audio visual tentang Gulo Puan.
Bagi yang berminat silahkan hubungi IG Kedaimatolang. Hp: 085783380069, WA: 08228464654 Hp/WA: 081297070322.
Baca juga: Video: Cara Bikin Pempek Panggang, Makanan Khas Palembang, tak Pakai Minyak Dijamin Nagih
Kerbau Rawa
Pada zaman kesultanan, Gulo Puan merupakan kegemaran para bangsawan Palembang.