Manajemen Sriwijaya FC Punya Standar Pelatih, Pengamat Sebut Lisensi Bukan Jaminan, Ini Penjelasanya

Pengamat sepak bola Buyung Ismu, dari segi lisensi memang kalau melihatnya lisensi belum bisa memastikan untuk menentukan semua tim itu akan baik.

Penulis: Abdul Hafiz | Editor: adi kurniawan
media officer sriwijaya fc
Starter Tim Sriwijaya FC. 

Buyung bertanya apakah sekarang manajemen ingin mengawali dengan ap. Persiapan awal, persiapan pra kompetisi, persiapan kompetisi itu sendiri. Dari situ mereka mempersiapkan misalnya apa dulu nih. Persiapan seleksikah dulu untuk persiapan awal ini. 

Seleksinya sendiri berapa lama. Kalau dia baru, dia akan buka seleksi berapa lama? Habis seleksi itu, pembentukan fisik, pembentukan teknik, pembentukan taktik, pembentukan strategi, pembentukan team work (kolektif tim), mental. Cukup tidak waktunya.

"Kalau seandainya misalnya yang kemarin sudah ada dia tinggal pengembalian fisik. Seleksi sudah tidak ada lagi. Yang kira-kira bagus diambil. Tinggal tambal sulam. Yang kira-kira udah gak ini dak usah dipanggil lagi. Dia paling tinggal tambahan pemain-pemain saja," terang bapak 3 anak dari pernikahannya dengan dengan Winda Widianingsih.

Nantinya seleksi berjalan namanya itu. Jadi pemain yang lama yang misalkan sudah ketahuan bisa gak berlaga nanti. Kerangka timnya sudah ada kemarin. 

"Misalnya kita kurang penyerang diambilah Beto di situ untuk mempertajam lini penyerangan. Di pertahanan misalnya siapa nih? Ambil pemain yang sudah ada nambah pemain asing. Pemain asing ntar dulu, seleksi dulu, seleksi berjalan. Pemain kunci seleksi berjalan. Tapi pemain dasar kita sudah ada," ujarnyam

Diberitakan sebelumnya, Dirtek PT SOM Indrayadi menjelaskan, pelatih berlisensi A Pro atau lisensi A AFC setidak-tidaknya orang kalau sudah di level yang lebih tinggi secara pengetahuan tentang sepakbolanya akan lebih banyak ada senior lebih tinggi.

"Kalau pelatih A Pro itu kan lebih pengetahuan segala macamnya lebih luas tentang sepakbola. Bukan berarti coach Budi pengetahuan sepakbolanya gak luas," kata pengawai PT Pusri Palembang.

Hanya saja pria kelahiran Sungailiat Bangka 24 April 1969 mengatakan sebenarnya bola itu pengembangan dari seorang pelatih.

"Itu kan dari inovasi dia sendiri sih. Pengembangan metode segala macam itu. Tapi kalau yang sudah A AFC atau A Pro, secara kalau orang sekolah itu sudah doktor ya, bukan S1 lagi," kata pengagum Kiper Rusia Renald Desain, penyerang Diego Maradona, Lionel Messi.

Alumni Fakultas Ekonomi Manajemen UMP dan SMAN 11 Pakjo Palembang juga tak membatah tidak menutup kemungkinan justru yang bakal menjadi juru taktik di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring ini nanti eks pelatih Sriwijaya. 

"Tidak menutup kemungkinan bisa. Sepakbola ini berputar-putar di situlah. Cuma siapa yang punya kesempatan sajalah," pungkasnya.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved