Berita Musirawas
Seorang Camat yang Masih Aktif Tiba-tiba Ikut Daftar Jadi Calon Kepala Desa, Ternyata Ini Alasannya!
Bagi warga Kecamatan Muara Lakitan, nama H Sajudin Alisyahbana sudah tidak asing lagi. Karena dia adalah Camat Muara Lakitan yang saat ini masih aktif
Penulis: Ahmad Farozi | Editor: Welly Hadinata
Laporan wartawan Sripoku.com, Ahmad Farozi
SRIPOKU.COM, MUSIRAWAS - Sebanyak 112 desa yang tersebar di 14 kecamatan di Kabupaten Musirawas akan menggelar Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak pada 8 April 2021. Dari 112 desa itu, salah satunya adalah Desa Semeteh Kecamatan Muara Lakitan.
Menariknya, salah satu nama yang mendaftar sebagai calon kepala desa (Cakades) di Sekretariat Panitia Pendaftaran Cakades Desa Semeteh Kecamatan Muara lakitan ini ada nama H Sajudin Alisyahbana.
Bagi warga Kecamatan Muara Lakitan, nama H Sajudin Alisyahbana sudah tidak asing lagi. Karena dia adalah Camat Muara Lakitan yang saat ini masih aktif menjabat.
Munculnya nama H Sajudin Alisyahbana sebagai Cakades Desa Semeteh menggelitik rasa penasaran banyak orang. Karena, jarang terjadi, ada camat yang kemudian mau nyalon kepala desa.
Sementara posisi jabatan kades notenenenya berada pada satu tingkat dibawah jabatan camat.
"Memang benar saya nyalon kades Desa Semeteh Kecamatan Muara Lakitan. Saya sudah mendaftar dan sudah minta izin terkait pencalonan ini," kata H Sajudin Alisyahbana, kepada Sripoku.com, Kamis (18/2/2021).
"Saya Camat Muara Lakitan masih aktif. Tapi sudah menjelang pensiun, SK pensiun saya sudah keluar, pensiunnya TMT 1 April 2021 ini," sambungnya.
Dikatakannya, mungkin banyak orang meremehkan posisi kades. Apalagi dia sendiri adalah camat.
Sehingga banyak yang tidak percaya kalau dia ikut mencalonkan diri pada Pilkades yang akan digelar pada 8 April 2021 ini.
"Panggilan hati nurani, dan juga masyarakat sendiri banyak yang minta. Ya sudah, kapan lagi mau membangun desa, maka saya tetapkan tekad ikut nyalon kades," katanya.
Menurutnya, jabatan kades adalah jabatan yang mulia. Kades dipilih dan bersentuhan langsung dengan masyarakat. Sehingga tau persis apa kebutuhan dan keluh kesah masyarakat.
Sedangkan camat merupakan jabatan yang ditunjuk oleh pimpinan. Meskipun banyak yang tidak senang, tapi kalau pimpinan berkenan, maka bisa saja diangkat menjadi camat.
"Kalau kades kan masyarakat banyak yang menentukan. Kita bisa tau kalau kita disenangi atau tidak disenangi orang itukan dari pilihan masyarakat. Kalau banyak orang senang dengan kita, otomatis memilih kita, demikian pula sebaliknya," katanya.
Dikatakan, motivasi lainnya untuk nyalon kades adalah karena ikatan emosional dan mempererat silaturahmi dengan masyarakat.