"Adek Sayang" Jadi Penyebab Oknum LSM di Kabupaten OKU Selatan Dibacok Hingga Tewas Ini Pengakuannya
Sebutan 'adek sayang' dibagian dapur warung nasi depan Kantor BPKAD Kompeks perkantoran pemkab Kabupaten OKU Selatan, membuat Oknum LSM tewas.
Penulis: Alan Nopriansyah | Editor: adi kurniawan
Laporan Wartawan Sripoku.com, Alan Nopriansyah
SRIPOKU.COM, MUARADUA -- Tersangka Andi (33) pelaku penganiayaan yang mengakibatkan korban anggota LSM Abdul Kudus (57) meninggal dunia, membeberkan motif kejadian tragis karena terbakar cemburu sebagai seorang suami yang merasa dilecehkan saat istri digoda tepat didepan matannya, Selasa (16/2).
Diwawancara Sripoku.com, diruang riksa Pidum Satreskrim Polres OKU Selatan, tersangka Andi Trio Santoso (33) mengaku, menyesal telah menewaskan, namun ia beralasan hal itu spontan dilakukan karena korban memanggil istrinya dengan dengan sebutan 'adek sayang' dibagian dapur warung nasi depan kantor BPKAD OKU Selatan.
"Saat itu, saya pulang dari kebun mau makan, baru mau ngeletakan tas, tiba-tiba dia datang langsung manggil "adek sayang","ujar pelaku, menirukan korban saat diwawancara Selasa (16/2).
Spontan, dengan kondisi masih lelah sepulang bekerja dari kebun, emosinya memuncak tak terkendali yang tanpa basa-basi membacok korban, beberapa kali menggunakan sebilah parang dipingganganya.
Jangan lupa subscribe, like dan share channel Youtube Sriwijayapost di bawah ini:
Baca juga: Sempat Buron Dalang Penodongan Diatas Ampera, Renaldi Dipelor Petugas Pidum Polrestabes Palembang
Baca juga: Diduga Goda Istri Orang, Seorang Anggota LSM di OKUS Sekarat Terkena Sabetan Sajam
"Aku gak bilang apa-apa lagi, langsung saya bacok."
"Saya emosi sebab harga diri seorang suami, merasa dilecehkan karena dia (korban) menggoda istri saya di depan mata saya," ujar tersangka dengan nada terbata-bata.
Tersangka yang baru membina rumah tangga selama 3 bulan lebih, menduga saat itu korban tidak mengetahui keberadaannya, dilihat saat kejadian korban sempat terkejut melihat pelaku berada didapur pulang dari kebun.
"Dia terkejut pas ada aku disana, akupun emosi aku langsung naik darah," terangnya.
Bahkan, tersangka menyebut tak sempat meletakan parang dari kebun.
Langsung digunakan menyerang pelaku, masing-masing dua kali kearah bagian kepala, dan satu tusukan dibagian badan samping bagian kiri.
"Posisi parang masih dibadan masih saya bawa, saat itu sebelum kejadian baru mau saya lepas di badan, tapi dia ngomong kayak gitu,"ucapnya.
Jangan lupa juga subscribe, like dan share channel Instagram Sriwijayapost di bawah ini: