Akui Dibayar Mahal Sebagai Buzzer Jokowi, Abu Janda Ungkap Bayaran yang Diterimannya, Videonya Viral
Buzzer menjadi sebuah profesi akhir-akhir ini, dianggap merugikan MUI bahkan telah membuat fatwa harap untuk aktivitas negatif buzzer.
SRIPOKU.COM -- Buzzer menjadi sebuah profesi akhir-akhir ini, dianggap merugikan MUI bahkan telah membuat fatwa harap untuk aktivitas negatif buzzer.
Abu Janda atau Permadi Arya menjadi sorotan terkait profesi buzzer ini.
Abu Janda sendiri mengaku bekerja sebagai buzzer atau influencer kubu Jokowi yang dibayar mahal.
Baca juga: Kwik Kian Gie Ikuti Gaya Rocky Gerung Hadapi Para Hatter,Sempat Ketakutan Dicerca Dan Dicaci Buzzer
Baca juga: Kwik Kian Gie Sempat Ketakutan Dicerca Dan Dicaci Buzzer,Ikuti Cara Rocky Gerung Hadapi Para Hatter
Tak disebutkan nominalnya, yang menimbulkan pertanyaan siapa yang membayar dan uang dari mana yang diberikan.
Sebelumnya, Abu Janda mengaku bekerja sebagai buzzer Jokowi berdasarkan video yang diunggah oleh Roy Suryo.
Video tersebut pun viral di media sosial.
Ia mengaku bekerja sebagai buzzer pada Pilpres 2019 lalu.
Jangan lupa subscribe, like dan share channel Youtube Sriwijayapost di bawah ini:
Abu Janda bahkan mengaku dibayar dengan nominal uang yang cukup besar.
Pakar Telematika, Roy Suryo mengunggah video pengakuan Abu Janda dalam akun Twitter-nya, @KRMTRoySuryo2, Selasa (2/2/2021) lalu.
Dalam video berdurasi 28 detik itu, Abu Janda mulanya menyebut posisi komisaris BUMN diberikan pada orang yang berjuang memenangkan Jokowi-Ma'ruf Amin di Pilpres 2019.
"Gini ya kenapa ada yang dapat jabatan komisaris?," ucap Abu Janda dalam video.
"Orang yang dapat jabatan komisaris ini adalah orang yang berjuang di TKN waktu itu."
Meski ikut mendukung Jokowi-Ma'ruf Amin, kala itu Abu Janda hanyalah seorang influencer.