Pencegahan Covid 19

Jangan Kaget Kasus Positif Covid-19 akan Melonjak

Kementerian Kesehatan mengatakan beberapa waktu ke depan kasus Covid-19 diperkirakan melonjak, pemerintah menggenjot testing dan tracing.

Editor: Sutrisman Dinah
kompas.com
Ilustrasi virus corona 

SRIPOKU.COM --- Kasus positif Covid-19 atau virus Corona di Indonesia, beberapa waktu ke depan,  dipastikan akan melonjak jumlahnya. Pemerintah akan menggenjot strategi testing dan tracing atau tes, telusur, dan tindak lanjut (3T).

Kementerian Kesehatan akan menggunakan Rapid Diagnostic Test Antigen untuk pemeriksaan Covid-19, terutama di daerah yang memiliki keterbatasan akses laboratorium RT-PCR. Penggunaan rapid test antigen ini akan dilakukan pada 98 kabupaten/kota di seluruh Indonesia.

"Penguatan penggunaan rapid antigen ini ditujukan untuk deteksi lebih dini. Jadi yang akan kita lihat penambahan kasus positif," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes, Siti Nadia Tarmidzi, dalam jumpa pers virtual di Youtube Kemenkes, Rabu (10/02/2021).

ASN Patuhi Larangan Keluar Kota Libur Imlek, Zona Merah Covid-19 Meluas

TNI-Polri di Kelurahan dan Desa Dikerahkan untuk Cegah Penularan Covid-19

TIM Ahli WHO Loyo, 14 Hari Selidiki Virus Covid-19 di Wuhan Hanya Temukan Ini:Picu Kemarahan Dunia

Nadia mengatakan, pemerintah meningkatkan kuota pelacakan kontak dekat dari individu yang positif Covid-19. Jika sebelumnya, ada lima hingga 10 orang kontak dekat yang dilacak dari satu kasus positif Covid-19, ke depannya pelacakan akan menyasar 20 hingga 30 kontak dekat.

"Sekarang satu kasus kita telusuri lima sampai 10 orang. Tapi ke depan diharapkan setidaknya bisa dilacak 20 hingga 30 orang kontak di setiap kasus positif," kata Nadia

Meski ada lonjakan kasus, masyarakat diminta tidak kaget. Menurut Nadia, kasus-kasus positif ini adalah kasus positif dengan gejala ringan atau bahkan tidak bergejala atau OTG.

Dari hasil pelacakan itu, nantinya mereka yang bergejala ringan atau tak punya gejala, akan dilakukan penanganannya dengan isolasi mandiri (isoman). Apabila memungkinkan di tempat isolasi terpusat yang disediakan pemerintah.

ASN Patuhi Larangan Keluar Kota Libur Imlek, Zona Merah Covid-19 Meluas

”Ini menjadi bagian strategi, selain penguatan testing dan tracing, kita juga penguatan isoman. Isoman ini kembali lagi bersama kader kesehatan, satgas di tingkat lurah, desa, dan RT dan RW untuk membantu masyarakat melakukan isoman," kata Nadia.

Meski akan ada terjadi lonjakan kasus, menurut Nadia, potensi lonjakan itu malah akan mengurangi beban tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan (faskes). Ia menyebut, kasus corona berat atau yang membutuhkan ICU hanya 5-15 persen.

"Dengan adanya akselerasi seperti ini, beban faskes akan berkurang terutama yang menangani kasus berat yang membutuhkan perawatan ICU. Jadi data kemungkinan positif akan naik, tapi di sisi lain beban penanganan akan menjadi lebih kurang," kata Nadia.

"Jadi kalau kita bisa deteksi lebih dini, isolasi lebih dini, sebenarnya RS atau fasilitas pelayanan kesehatan (fayankes) tidak akan terlalu berat menangani kasus yang berat atau kritis. Tetapi tetap kita antisipasi, sekitar 30-40 persen terjadi peningkatan kasus," ujarnya.

Dikatakan, ketika pemerintah berhasil menyasar pemeriksaan kontak erat, pemerintah akan segera mengaktifkan monitoring isolasi mandiri. Potensi warga mengalami gejala memburuk akan berkurang, dan tidak perlu dirawat di rumah sakit.

Kementerian juga bakal menambah jumlah tenaga relawan untuk upaya penelusuran atau tracer yang bakal membantu tenaga kesehatan di lapangan.

Saat ini pemerintah telah menyiapkan penambahan 80 ribu tracer untuk penelusuran optimal. "Dengan rapid antigen, kasus positif kita akan cepat sekali untuk mengetahui dan memisahkan khususnya kasus positif di dalam masyarakat," kata Nadia.

Utuk mempercepat diagnosis kasus positif Covid-19 di Tanah Air, Kemenkes telah menetapkan alat deteksi virus corona rapid antigen sebagai alat diagnosis kasus.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved